Berhubungan dengan akan diperpanjangnya beberapa akreditasi program studi di UGM termasuk program MD FEB UGM, maka MD pada Kamis, 20 September 2018 mengundang KJM UGM untuk melakukan sosialisasi dan pengarahan terkait adanya perubahan instrumen akreditasi program studi. Bertempat di ruang sidang, lantai tiga gedung MD FEB UGM, KJM diwakili oleh Prof. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., Ph.D selaku Kepala Kantor Jaminan Mutu dan Rosi Setyorini, M.Sc menyampaikan informasi terkait instrumen akreditasi program studi berbasis outcome (IAPS 4.0) yang mulai diberlakukan per tanggal 1 Januari 2019 mendatang. KJM disambut langsung oleh Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand. Merc., PhD selaku ketua program studi Manajemen MD FEB UGM dan Prof. Dr. Catur Sugianto selaku ketua program studi Ilmu Ekonomi MD FEB UGM. Sosialisasi KJM pada kali ini juga dihadiri oleh RR. Tur Nastiti., Ph.D selaku Manajer Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Program MD FEB UGM, serta kepala staf bidang akademik, admisi, SDM, dan keuangan.
Prof. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., Ph.D menyampaikan perbedaan signifikan antara IAPS 3.0 dengan IAPS 4.0 yakni: pertama unit pengelola pengusul akreditasi adalah unit pengelola program studi dan bukan lagi program studi. Kedua IAPS 4.0 menggunakan 9 kriteria (visi, misi, tujuan, dan sasaran; tata pamong, manajemen dan kerja sama; mahasiswa; sumber daya manusia; pengajaran dan pembelajaran; keuangan, aset, dan fasilitas; penelitian; pelayanan umum; dan lauaran dan capaian). Ketiga, IAPS 4.0 berorientasi pada output dan outcome. Keempat, IAPS 4.0 terdiri dari Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Akademik (LKA). Kelima, IAPS 4.0 memiliki peringkat akreditasi baik, baik sekali, dan unggul.
Penambahan menjadi sembilan standar pada IAPS 4.0 lebih dititik beratkan pada OBE (Outcome-base Education). UGM sendiri belum terbiasa dengan OBE, dan belum semua prodi yang ada di UGM menerapkan OBE. Untuk mengatasi hal itu, KJM akan mengadakan pelatihan dan workshop untuk OBE, diharapkan setiap prodi mengirimkan staf, termasuk program MD FEB UGM untuk mengikuti pelatihan tersebut. KJM juga merancang OBEA (Outcome-base Education Assessment) sebagai bentuk internalisasi OBE.
Pada kesempatan ini juga Rosi Setyorini, M.Sc menyampaikan bagaimana proses submit berkas menggunakan SAPTO. Rosi Setyorini, M.Sc menegaskan bahwa 9 bulan sebelum masa berlaku akreditasi lama habis diharapkan masing-masing prodi telah menyerahkan berkas ke KJM. Kemudian KMJ akan melakukan poses SESA (Self Evaluation Similarity Assesmant) dan simulasi selanjutnya bersama-sama dengan prodi melalukan submit berkas ke SAPTO. Program MD FEB UGM sendiri yang terdiri dari 6 prodi diperkirakan bulan Juni 2019 telah memasukkan berkas ke KJM.
Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand., Merc., PhD menyebutkan bahwa, mulai dari sekarang program MD FEB UGM akan mempersiapkan diri meyambut akreditasi program studi dengan IAPS 4.0. Beberapa hal yang akan dipersiapkan seperti pengecekan data, visi, misi, dan curriculum maps. Kemudian, mengidentifikasi output baik dari dosen, mahasiswa, maupun alumni. Nurul Indarti, Siviekonom, Cand., Merc., PhD dan pejabat MD lainnya optimis terhadap sistem IAPS 4.0 ini. (DYR)