Yogyakarta – Jumat, 03 Oktober 2019. Program Magister Sains dan Doktor, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (MD FEB UGM) mengadakan lokakarya “Penulisan Karya Ilmiah”. Kegiatan ini dihadiri oleh 26 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang didominasi oleh mahasiswa program Doktor FEB UGM dan dosen. Dengan tujuan melatih keterampilan dan kecakapan menulis karya ilmiah, kegiatan lokakarya ini dilaksanakan dalam durasi 8 (delapan) jam. Tiga sesi utama lokakarya merupakan strategi menulis buku, strategi menulis artikel di media massa, dan strategi menuli jurnal bereputasi internasional.
Pengantar kegiatan lokakarya ini disampaikan oleh Koordinator Program MD FEB UGM, Prof. Jogiyanto H.M., MBA., Ph.D., dilanjutkan sesi pertama dengan judul yaitu “Konsep Penulisan Buku Teks”. Dalam presentasinya Profesor yang memiliki h-index citation sebesar 51 ini, menyampaikan motivasi dan tujuan menulis buku. Tidak hanya untuk memperoleh income dan popularitas semata namun juga berkontribusi untuk menunjang profesi akademisi dan memberi dampak bagi institusi dan masyarakat yang lebih luas. Keperluan tersebut sebagai syarat kenaikan pangkat, komunikasi ide, bahkan membantu ketersediaan buku. Menurutnya, kriteria buku yang baik setidaknya memiliki kriteria berikut; (i) karya sendiri, (ii) memenuhi keinginan pembaca, (iii) alur buku enak dibaca, (iv) bahasa yang baik dan benar, (v) mencapai tujuan kognitifnya, dan (vi) mendukung metode pembelajaran.
Pada sesi kedua, Ketua Program Doktor FEB UGM, Prof. Catur Sugiyanto, M.A., Ph.D., menyampaikan “Tips Menulis Artikel di Media Masa”. Penulis artikel media massa Kompas ini, melalui presentasinya, berpendapat bahwa tips utama dalam penulisan artikel opini pada media massa nasional harus merupakan isu terkini, penulisan harus memperhitungkan jumlah kata, dan meneliti penggunaan kalimat yang jelas, sederhana namun memliki strong point pembahasan. Tidak kalah penting untuk membaca artikel Opini dari penulis lain. Lebih lanjut, Prof. Catur menyampaikan beragam alasan mengapa artikel Opini penulis kerap ditolak, secara umum hal tersebut disebabkan oleh penulisan yang agak emosional, analisis kurang tajam/mendalam, .artikel sudah diterbitkan di media lain, maupun tidak memberikan kebaharuan dalam argumen, pandangan, dan gagasan. Disamping itu, bahasa yang terlalu ilmiah dan kurang populer dapat menjadi alasan editor menolak artikel yang dikirimkan penulis. Diakhir sesi, dosen Ilmu Ekonomi ini menyampaikan informasi nama media dan karakteristiknya untuk menjadi pertimbangan peserta.
Sesi terakhir dipresentasikan oleh Nurul Indarti,, Sivilokonom, Cand, Merc., Ph.D., Ketua Program Studi Manajemen, dengan materi “Tips Menulis Jurnal Bereputasi Internasional”. Penulis yang kerap kali publikasi pada jurnal bereputasi internasional ini, menyatakan bahwa untuk menuju publikasi scopus hingga Tier-1 (Q1) merupakan suatu kerja keras dengan proses yang tidak sebentar seperti blind review. Meskipun demikian, publkasi jurnal diyakini memiliki impact factor dan citation index yang lebih tinggi dan sebagai media membangun track-record maupun aktualisasi diri, diseminasi ke masyarakat luas, dan legitimasi akademik. Disampaikan pula strategi umum publikasi: (i) menyusun portofolio yang beragam dengan waktu tunggu hingga tiga tahun; (ii) fokus pada satu atau dua bidang keahlian/minat penelitian; (iii) membuat satu atau dua tulisan dari karya yang ada (tesis/disertasi yang disusun); (iv) sasar jurnal yang “diimpikan” dengan mempertimbangkan pemeringkatan jurnal dan berhati-hati terhadap kategorial jurnal predator yang sebenarnya dapat dicek pada https://beallslist.weebly.com/hijacked-journals.html.
Dari keseluruhan proses, peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan hingga akhir. Acara ditutup setelah adanya sesi tanya jawab dan foto bersama. (RP)
#BanggaJadiMD #febugm