Minggu, 07 Maret 2021.
Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada, melalui Program Magister Sains dan Doktor (MD) sebagai perwakilan, dan empat universitas lainnya yang berasal dari Jepang dan Thailand mengikuti konferensi bertajuk Virtual International Graduate Student Workshop. Universitas yang berpartisipasi dalam konferensi ini antara lain Universitas Gadjah Mada (Indonesia), Chiang Mai University (Thailand), Kasetsart University (Thailand), Kyoto University (Japan), dan Thammasat University (Thailand).
Pada konferensi yang dilaksanakan secara virtual ini, Steven Iving dari Kyoto University membuka jalannya konferensi sekaligus menjelaskan secara singkat bagaimana jalannya kegiatan pada hari ini. Selanjutnya, Prof. Shuji Hisano dari Kyoto University memberikan Welcoming remarks kepada para pemakalah dan juga partisipan yang hadir. Beliau juga menjelaskan terkait beberapa program yang dimiliki oleh Kyoto University bersama dengan universitas partner di Thailand dan Indonesia. Lebih lanjut, Prof. Shuji Hisano menjelaskan bahwa meskipun konferensi dilaksanakan secara daring dikarenakan adanya pandemi Covid-19 acara, tujuan dari konferensi ini – yaitu untuk memperoleh pengetahuan, informasi, dan pemahaman yang baru bagi mahasiswa pascasarjana Internasional, khususnya di Asia – harus tetap tercapai. Terakhir, Profesor International Political Economy of Food and Agriculture ini juga berharap kedepannya bisa mengadakan konferensi yang serupa di Indonesia atau Thailand maupun join program seperti yang dilaksanakan pada saat ini.
Sebanyak 33 orang pemakalah yang berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan para pemakalah lain dan juga peserta. Dari 33 pemakalah, lima pemakalah berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Doktor dan dua mahasiswa Program Magister Sains. Kelima pemakalah tersebut antara lain Rokhima Rostiani (Prodi Doktor FEB UGM), yang mempresentasikan makalah dengan judul “Sustainability marketing and pro-environmental behavior: Exploring the intersection between materialism and technology”. Kedua, Ahmad Maulin Naufa (Prodi Doktor FEB UGM), dengan judul makalah “The Covid-19, Bank, and Policy: Empirical Evidence from Indonesia”. Ketiga, Supeni Anggraeni Mapuasari (Prodi Doktor FEB UGM), yang mempresentasikan paper dengan judul “Narcissism and Escalation of Commitment”. Kemudian pemakalah keempat adalah Wahyuningtyas Puspitasari dari Prodi Magister Sains FEB UGM, yang menjelaskan papernya dengan judul “Better Late than Never : Study of MSE during Crisis 1997 in Indonesia” dan Anggraeni Tri Hapsari dari Prodi Magister Sains FEB UGM dengan judul “The Stability of Money Demand Function in ASEAN+5 Countries”.