Yogyakarta, 17 Februari 2023
Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM telah berhasil menyelenggarakan Guest Lecture dengan topik terkini yaitu “The Impact of War towards European Economic” pada tanggal 17 Februari 2023 secara luring di Auditorium BRI Lt.3 Gedung MD FEB UGM. Acara yang terbuka untuk umum ini berlangsung pukul 09.00-11.00 WIB. Kegiatan tersebut menghadirkan Mrs. Monika Didzgalvyte-Bujauske, Ph.D., Vytautas Magnus University, Lithuania, sebagai pemateri dan Bapak Reza Bangun Mahardika, S.E., M.Sc., Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, sebagai moderator. Peserta yang hadir adalah dari kalangan mahasiswa, alumni, dan akademisi.
Di era sekarang ini, gejolak ekonomi semakin sering terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah peperangan. Perang antar negara tentu berdampak pada kestabilan ekonomi. Pembahasan dalam kuliah umum ini menarik karena mengangkat isu perang antara Rusia-Ukraina yang terjadi beberapa waktu lalu dan mengakibatkan krisis ekonomi di Eropa. Selain mengganggu kehidupan manusia di kedua negara, kedamaian dunia juga ikut terganggu, terlebih negara-negara di sekitarnya. Hubungan kerja sama ekonomi secara otomatis terganggu karena konflik kepentingan.
Perang Rusia-Ukraina telah menimbulkan berbagai kerusakan, kerugian, serta korban jiwa. Konflik yang semakin memanas semakin mendorong krisis ekonomi di Eropa. Beberapa sektor yang terganggu adalah sektor pertanian, otomotif, keuangan, dan pariwisata. Lebih dari itu, perang tersebut menimbulkan lonjakan harga komoditas yang selanjutnya memicu inflasi.
Dampak perang yang dirasakan negara Uni Eropa ada beberapa hal. Pertama, terganggunya sektor otomotif di Jerman, di mana Jerman membatasi produksi mobil karena perang sudah menghentikan pengiriman komponen utama, seperti kabel pengaman. Hal ini mengganggu pemulihan ekonomi Jerman yang sudah terlanjur mengalami persoalan rantai pasokan yang kompleks. Kedua, terganggunya produksi pangan dari hasil pertanian di Belanda, di mana industri manufaktur makanan terkena penghentian impor gandum dari Ukraina dan Rusia (kedua negara ini menyumbang lebih dari seperempat perdagangan gandum global). Industri daging dan susu juga menurun karena jagung dari Ukraina banyak digunakan untuk memberi makan ternak (secara global, hanya 12% jagung yang digunakan untuk konsumsi pangan dengan 60% digunakan untuk pakan ternak). Untuk pupuknya, petani Eropa sangat bergantung pada Rusia dan Belarusia. Ketiga, terdampaknya industri kehutanan di Finlandia, di mana menurunnya pasokan kayu dari Rusia yang menyumbang setengah dari keseluruhan impor negara. Industri kehutanan di Finlandia tersebut bertanggung jawab sekitar seperlima dari ekspor Finlandia dan menyumbang sekitar 20% dari produksi industri serta 15% lapangan kerja industri.
Perang juga menghambat pemulihan ekonomi pascapandemi. Perang memicu krisis kemanusiaan dan proyeksi penurunan PDB Ukraina sebesar 35% pada tahun 2022 dengan perkiraan lebih dari $100 miliar dalam infrastruktur sipil. Terdapat berbagai pelarangan dalam aktivitas ekonomi Rusia yaitu pengeluaran bank Rusia dari SWIFT yang merupakan sistem transfer moneter internasional, pemblokiran akses Rusia ke cadangannya sendiri yang berada di bank negara lain, dan pemboikotan Rusia oleh perusahaan internasional (Coca-Cola, McDonald’s, Starbucks, Levi’s, Airbnb, Apple, Visa, Mastercard, Ford, Boeing, dll.).
Banyak hal baru yang diperoleh dari pembahasan kuliah umum kali ini. Diskusi mengenai isu ekonomi terkini dapat memperluas wawasan serta mendorong kemampuan berpikir kritis atas suatu fenomena. Setelah sesi materi, peserta secara aktif mengikuti sesi tanya jawab yang interaktif. Setelah dua jam berlalu, acara pun diakhiri dengan sesi foto bersama. (Y)