
Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM mengadakan acara tasyakuran wisuda di Auditorium BRI Lt. 3 Gedung MD FEB UGM. Di balik toga dan senyum bahagia para wisudawan Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM, terselip kisah perjuangan yang menyentuh hati. Salah satunya adalah Rizki Oktavianto, wisudawan Program Magister Sains Akuntansi, yang mewakili teman-temannya dalam menyampaikan sambutan wisuda.
Perjalanan Rizki tidak mudah. Ia memulai langkahnya dengan keraguan besar untuk melanjutkan studi. Namun, kata-kata penyemangat dari para siswa yang dia ajar saat menjadi guru SMA menjadi pemantik semangatnya untuk mencoba mendaftar beasiswa LPDP. Dukungan itu tak berhenti di sana. Saat ia hendak memulai kuliah dan kembali diliputi keraguan, doa dan pesan tulus para muridnya menjadi penguat batin yang sangat berarti.
Selama 17 bulan 9 hari menjalani studi, Rizki memegang erat keyakinan bahwa ilmunya adalah titipan Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap proses dijalaninya dengan penuh keikhlasan, ditemani doa sang ibu yang setiap hari menyebut namanya dalam doa dan zikir selepas shalat.
Puncak kebahagiaannya dirasakan ketika ia dinyatakan lulus ujian tesis pada 23 Januari 2025. Sayangnya, takdir berkata lain. Sang ibu yang telah menyiapkan baju dan tas untuk menghadiri prosesi wisuda, berpulang ke hadirat Ilahi pada hari terakhir Ramadhan lalu, menyusul sang ayah yang telah wafat 20 tahun sebelumnya. Meski demikian, Rizki yakin ibunya hadir menyaksikan pencapaian sang anak dari tempat terbaik di sisi-Nya.
Rizki menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada dosen pembimbingnya, Prof. Sony Warsono, Ph.D, yang tidak hanya memberikan bimbingan akademik, tetapi juga pelajaran hidup. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada keluarga, sahabat, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan selama perjuangannya.
Melalui kisah ini, Rizki mengingatkan bahwa gelar akademik bukan hanya soal prestasi, tapi juga tentang syukur, kompetensi, dan kebermanfaatan. Ia mengajak seluruh wisudawan untuk terus merunduk meski semakin berisi, serta senantiasa mengamalkan ilmu yang telah diperoleh untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara.
Sebagaimana ia tutup dalam sambutannya yang penuh semangat:
“Kelapa muda dicemplungi es, semoga kita semua sukses, gaes.”
–