Program Master Sains dan Doktoral, Universitas Gadjah Mada (MD FEB UGM) mengadakan seri ketiga dari enam module pelatihan dalam rangkaian Transferable Skills Training for Researcher. Mengusung tema “Development and Management of Research Projects”, trainer pada module tiga ini adalah Professor Dr. Rosmimah Mohd Roslin dari Arshad Ayub Graduate Business School, Universiti Teknologi MARA, Malaysia.Transferable Skills Training for Researcher module tiga dilaksanakan selama lima hari sejak tanggal 25-29 Maret 2019 di ruang Lippo MD FEB UGM. Pelatihan berlangsung dengan sistem full day yaitu dari pukul 08.00-16.30 dan keseluruhan acara menggunakan bahasa inggris.
Program tersebut merupakan kolaborasi kemitraan konsorsium Research Performance at South East Asian Universities (REPESEA) didukung oleh Erasmus+ melalui Capacity Building in Higher Education untuk penilaian (assesment) dan peningkatan (improvement) performa penelitian anggota konsorsium. Sebagai informasi tambahan, anggota konsorsium REPESEA merupakan Indonesia, Malaysia, and Thailand. Universitas Gadjah Mada yang direpresentasikan oleh program Master Sains dan Doktoral, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan anggota konsorsium REPESEA di Indonesia yang secara bergantian menjadi tuan rumah penyelenggaraan training. Sebanyak 40 peserta dari UGM dan UII yang merupakan dosen, mahasiswa doktor dan mahasiswa master menghadiri pelatihan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga.
Transferable Skills Training for Researcher seri ketiga dimaksudkan agar peserta dapat membangun proyek proposal yang memiliki kualitas baik untuk dibiayai oleh dana penelitian. Diawal sesi, Prof. Rosmimah memberikan tujuan pelatihan yang secara umum menyediakan informasi untuk merencanakan dan menulis proposal hibah penelitian yang berhasil. Serta memperoleh sumber daya untuk melakukan penelitian, penganggaran, pemantauan, dan manajemen proyek penelitian dengan menggunakan metode kuliah dan praktik. Proposal yang berhasil mampu mengkomunikasikan signifikansi potensial dari suatu topik penelitian, menginformasikan tentang dampak penelitian yang akan dilakukan, dan memastikan kelayakan penelitian proyek. Proposal penelitian yang ditulis dengan baik juga dapat menggambarkan tujuan proposal penelitian, dengan memberikan gambaran umum tentang relevansi dan tujuan proyek penelitian, serta konten, prosedur dan waktu, menunjukkan apakah proyek penelitian dapat diteliti kembali dalam masalah ruang lingkup dan waktu.
Selama pelatihan, trainer membagi peserta dalam beberapa kelompok sebagai latihan untuk merencanakan, menyusun dan menulis grant proposal untuk mengikuti “New Zealand – Head Of Embassy Fund: Calling For Proposals”. Terdapat sesi presentasi kelompok dan pembahasan oleh trainer terkait metode penulisan, gaya bahasa, substansi proposal terutama pembahasan dalam menentukan judul dan menyusun tujuan grant proposal yang jelas, fokus, kompleks, dan dapat diperdebatkan. Prof. Rosmimah memberikan peserta banyak tips seperti kriteria pertanyaan penelitian yang baik terdiri dari lima unsur yaitu layak, menarik, kebaharuan, etis dan relevan. Selain itu, kriteria untuk peringkat prioritas penelitian, terdiri dari kesesuaian, relevansi, kelayakan, dampak hasil penelitian dan peluang untuk memperkuat kolaborasi dengan mitra.
Diakhir sesi pelatihan setelah berlangsung selama 5 hari, Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand Merc., Ph.D, sebagai Direktur Program Doktor dalam Manajemen FEB UGM menutup kegiatan pelatihan. Nurul Indarti mengucapkan terima kasih kepada semua peserta dan pembicara yang telah menghadiri pelatihan. Akhirnya, pelatihan diakhiri dengan upacara simbolik pemberian sertifikat kepada perwakilan UGM dan UII, dan juga melakukan foto bersama.
Rangkaian Transferable Skills Training for Researcher akan dilanjutkan dengan pelatihan keempat yang akan diselenggarakan pada 01-05 April 2019 di UII, tema modul pelatihan keempat adalah “Presentation and Communication Skills“. Selanjutnya MD FEB UGM akan kembali menjadi tuan rumah pelatihan kelima pada 08-12 April 2019 dengan tema “Critical Thinking”. Kemudian rangkaian pelatihan akan ditutup pada Transferable Skills Training for Researcher sesi terakhir yang berlangsung pada bulan Juni di UII.