umat, 3 Oktober 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM kembali menyelenggarakan MD Research Forum dengan topik “Rethinking Accountability as a Social Construct: Insight from the NGO Sector”. Acara ini berlangsung secara luring pada pukul 09.00–11.30 WIB di Auditorium BRI, Lantai 3 Gedung MD FEB UGM.

Forum ini menghadirkan Amanda Acintya, S.E., M.Sc., Ph.D. (Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM) sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan hasil penelitian tesis dan disertasinya yang mengkaji kembali konsep akuntabilitas bukan hanya sebagai mekanisme administratif, melainkan juga sebagai konstruksi sosial yang dipengaruhi oleh konteks organisasi dan interaksi para pemangku kepentingan.

Dr. Amanda menekankan bahwa dalam sektor NGO, akuntabilitas tidak dapat dipahami secara sempit sebagai laporan formal semata, tetapi perlu dilihat sebagai praktik sosial yang mencerminkan nilai, kepercayaan, dan hubungan dengan masyarakat penerima manfaat maupun lembaga donor. Dengan perspektif ini, penelitian beliau memberikan pemahaman baru tentang bagaimana akuntabilitas dapat mendorong transparansi, membangun kepercayaan, sekaligus memperkuat legitimasi organisasi.

Diskusi berlangsung secara interaktif dengan berbagai pertanyaan kritis dari peserta, terutama terkait implementasi konsep akuntabilitas dalam praktik manajemen NGO di Indonesia maupun di tingkat global. Forum ini menjadi ruang refleksi yang memperkaya wawasan, membuka perspektif baru, dan mendorong peserta untuk berpikir lebih kritis mengenai peran akuntabilitas dalam organisasi nirlaba.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama pembicara dan seluruh peserta. Melalui forum ini, MD FEB UGM kembali meneguhkan perannya sebagai wadah pengembangan pemikiran akademik dan riset yang berkontribusi nyata bagi dunia akademisi dan praktik.

Senin, 29 September 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan tasyakuran dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-45 di lobi Gedung MD FEB UGM.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen, Prof. Dr. Mamduh Mahmadah Hanafi, M.B.A., yang menyampaikan berbagai capaian yang berhasil diraih oleh MD. Hingga saat ini, mahasiswa program doktor telah menghasilkan 39 publikasi di jurnal internasional bereputasi Scopus dan 43 publikasi di jurnal nasional terindeks Sinta. Sementara itu, mahasiswa program magister mencatat 18 publikasi internasional dan 25 publikasi nasional.

Selain publikasi, MD FEB UGM juga terus memperkuat jejaring akademik global. Program magister telah membuka kerja sama dual degree dengan tujuh universitas internasional, salah satunya dengan University of Glasgow, Inggris. Untuk program doktor, saat ini tengah dijajaki kerja sama dual degree dengan sejumlah universitas mitra di luar negeri.

Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt., turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar FEB UGM dapat terus mempertahankan akreditasi internasional sekaligus memperluas kerja sama global, sehingga semakin banyak mahasiswa dan dosen asing yang dapat menimba ilmu di UGM.

Sebagai simbol rasa syukur dan semangat baru, acara ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt., yang kemudian diserahkan kepada Ketua Program Studi Magister Sains Akuntansi, Fu’ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA.

Melalui momentum peringatan Dies Natalis ke-45 ini, MD FEB UGM meneguhkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, sekaligus memperluas kebermanfaatan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi FEB UGM dalam menumbuhkembangkan pemimpin masa depan di bidang ekonomi dan bisnis yang berintegritas dan berorientasi pada keberlanjutan.

Jumat, 26 September 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM kembali menyelenggarakan MD Research Forum dengan topik “Modelling Multi-Level Predictors of Academic E-Entrepreneurship: Empirical Evidence across ASEAN Countries”. Acara ini berlangsung secara luring pada pukul 13.30–16.00 WIB di Auditorium BRI, Lantai 3 Gedung MD FEB UGM.

Forum ini menghadirkan Rico Saktiawan Jang Jaya, S.E., MBA, Ph.D. (Dosen Departemen Manajemen FEB UGM) sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan hasil penelitian disertasinya yang mendalami bagaimana faktor multi-level, meliputi individu, institusi, hingga lingkungan, yang berperan dalam membentuk academic e-entrepreneurship di kawasan ASEAN.

Beliau menekankan bahwa pengembangan academic e-entrepreneurship tidak hanya bergantung pada kapabilitas individu, tetapi juga dipengaruhi oleh dukungan institusi pendidikan dan kondisi lingkungan yang mendorong terciptanya ekosistem kewirausahaan berbasis akademik. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya kolaborasi lintas level untuk memperkuat inovasi akademik di era digital.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini membuka ruang bagi peserta untuk bertanya dan menanggapi, terutama terkait implikasi praktis dari hasil penelitian terhadap pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi serta potensi penerapannya di kawasan ASEAN. Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan kritis yang diajukan, mencerminkan tingginya minat untuk memahami lebih jauh dinamika academic e-entrepreneurship.

Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama antara pembicara, moderator, dan seluruh peserta. Forum ini diharapkan dapat memperkaya wawasan akademik, sekaligus menjadi wadah untuk menumbuhkan budaya riset yang kolaboratif dan inovatif di lingkungan MD FEB UGM.

Jumat, 29 Agustus 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM berkolaborasi dengan Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM menyelenggarakan kuliah umum dengan topik menarik “Master Course in Research Method: What Can Researchers Learn from Chess?” dengan menghadirkan Dr. David Smerdon (Senior Lecturer at the University of Queensland’s School of Economics) sebagai pembicara utama. Kegiatan ini dilakukan secara luring pukul 09:00–11:00 WIB di Auditorium BRI, Lantai 3 Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM.

Dalam pemaparannya, Dr. David menguraikan keterkaitan antara strategi dalam permainan catur dengan pendekatan penelitian ilmiah. Beliau menekankan bagaimana peneliti dapat belajar dari prinsip-prinsip catur, mulai dari perencanaan langkah, pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian, hingga berpikir strategis jangka panjang, untuk meningkatkan kualitas riset yang lebih sistematis, kreatif, dan berdampak.

Beliau juga memberikan contoh konkret mengenai langkah-langkah dalam permainan catur, mulai dari pembukaan yang terencana, strategi tengah permainan yang adaptif, hingga penyelesaian akhir (endgame) yang menentukan kemenangan, dan mengaitkannya dengan proses penelitian yang menuntut perencanaan awal yang matang, pengelolaan data secara dinamis, serta penyusunan kesimpulan yang kuat. Diskusi ini memberikan wawasan inspiratif bagi peserta untuk mengembangkan cara berpikir yang lebih taktis, strategis, dan reflektif dalam perjalanan riset akademik mereka.

Pada sesi diskusi, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan kritis terkait penerapan prinsip-prinsip catur dalam riset. Dr. David menekankan bahwa catur tidak hanya melatih keterampilan kognitif seperti konsentrasi, memori, dan analisis pola, tetapi juga mengajarkan pentingnya berpikir taktis serta mengantisipasi beberapa langkah ke depan. Sama halnya dengan penelitian, seorang peneliti dituntut untuk menyusun hipotesis, memprediksi berbagai kemungkinan hasil, serta menyiapkan strategi alternatif ketika menghadapi ketidakpastian data atau kendala metodologis. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama antara pembicara, moderator, dan seluruh peserta, mengabadikan momen berharga dari kuliah umum ini.

Pada Kamis, 21 Agustus 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM bersama BPJS Kesehatan menyelenggarakan acara kuliah umum dengan judul “Perkembangan BPJS Kesehatan di Era Ketidakpastian Ekonomi Global & Strategi BPJS Kesehatan dalam Era Tersebut” dengan menghadirkan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. (Direktur Utama BPJS Kesehatan) sebagai pembicara utama dan dimoderatori oleh Dr. Novat Pugo Sambodo selaku Dosen Departemen Ilmu Manajemen FEB UGM. Kegiatan ini dilakukan secara luring pukul 09:00-11:00 WIB di Auditorium BRI Lantai 3 Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM. 

Dalam kesempatan ini, Prof. Ali Ghufron Mukti menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidakpastian ekonomi global, mulai dari fluktuasi kondisi makroekonomi, risiko fiskal akibat peningkatan beban pembiayaan kesehatan, hingga tantangan dalam menjaga kualitas layanan dengan jumlah peserta yang terus meningkat. Beliau menekankan bahwa kondisi ini menuntut BPJS Kesehatan untuk tetap adaptif dan inovatif dalam menjaga stabilitas keuangan sekaligus memastikan pelayanan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Lebih lanjut, beliau memaparkan sejumlah capaian BPJS Kesehatan, antara lain keberhasilan dalam memperluas cakupan kepesertaan JKN yang kini telah menjangkau hampir seluruh penduduk, penerapan digitalisasi layanan untuk meningkatkan efisiensi, serta peningkatan kepuasan peserta melalui inovasi pelayanan berbasis teknologi.

Kuliah umum ini juga menghadirkan sesi interaktif, di mana peserta berkesempatan mengajukan pertanyaan langsung terkait tantangan dan strategi BPJS Kesehatan. Diskusi berlangsung dinamis, membahas isu-isu aktual seperti mekanisme pembiayaan jaminan kesehatan, transformasi layanan berbasis digital, serta upaya penguatan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Acara kemudian ditutup dengan diskusi mendalam antara pembicara dan peserta, yang memperkaya pemahaman mengenai peran BPJS Kesehatan dalam menjaga keberlanjutan sistem kesehatan nasional di tengah ketidakpastian global. Melalui kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa dan akademisi FEB UGM dapat memperoleh wawasan strategis tentang tantangan sekaligus peluang dalam pengelolaan jaminan kesehatan nasional.

Jumat 15 Agustus 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM mengadakan workshop dengan topik menarik “Transfer Modality and Domestic Violence: Evidence from Indonesia’s Food Assistance Reform” dengan mengundang Dhanie Nugroho (Research Assistant Faculty of Business and Law, Curtin University) sebagai pembicara utama dan dimoderatori oleh Muhammad Ryan Sanjaya, S.E., MEDEC., Ph.D. selaku Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM. Kegiatan ini dilakukan secara luring pukul 10:00-11:30 WIB di Ruang Lippo, Lantai 2 Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM. 

Dalam pemaparannya, Dhanie Nugroho membahas pertanyaan penting mengenai apakah bantuan sosial dapat mengurangi kekerasan dalam rumah tangga, serta bentuk bantuan yang paling efektif dalam konteks tersebut. Diskusi ini menghadirkan bukti baru dari Indonesia’s Food Assistance Reform, yang selama ini belum banyak dieksplorasi dalam penelitian akademik.

Di sesi tanya jawab, para peserta aktif menyampaikan pandangan dan pertanyaan, yang kemudian ditanggapi langsung oleh pembicara dengan penjelasan berbasis hasil riset. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama.

Pada 14–16 Agustus 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM menyelenggarakan kegiatan Researcher’s Enrichment Program (REACH) 2025 yang diikuti oleh mahasiswa baru Program MD. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan visi, misi, nilai-nilai, serta budaya akademik FEB UGM sekaligus memperkuat ikatan antar mahasiswa melalui aktivitas kebersamaan dan pengembangan diri.

Agenda hari pertama dilaksanakan di Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM, diawali dengan perkenalan visi, misi, dan nilai-nilai FEB UGM oleh pengelola, dilanjutkan dengan penjelasan kurikulum, serta perkenalan organisasi mahasiswa Forkomsi dan IMADEBGAMA. Sesi berikutnya diisi dengan seminar filosofi ke-UGM-an oleh Dr. Heri Santoso, S.S., M.Hum., yang memberikan pemahaman mendalam mengenai jati diri UGM sebagai universitas kerakyatan, sekaligus menanamkan nilai integritas, keilmuan, dan kebermanfaatan sosial kepada mahasiswa baru.

Hari kedua berlangsung di Kali Boyong Camp, dimulai dengan senam pagi dan fun games untuk membangun semangat kebersamaan. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan pengelola program serta pembagian materi dari alumni MD FEB UGM, Brian Gregory Adhihendra, S.E., M.Sc., yang membagikan pengalaman akademik dan profesionalnya selama berkuliah. Selanjutnya, peserta mengikuti sesi pengenalan adat istiadat dan budi pekerti Jogja yang disampaikan oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., dimana menjelaskan terkait wawasan budaya di Yogyakarta. Kemudian, rangkaian kegiatan hari kedua ditutup dengan academic communication games yang dibawakan oleh Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. dan Indrianingsih, S.Psi., bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi akademik mahasiswa dalam suasana interaktif.

Melalui rangkaian kegiatan ini, mahasiswa baru MD FEB UGM tidak hanya memperoleh pemahaman mengenai budaya akademik dan nilai-nilai UGM, tetapi juga membangun jaringan, keterampilan, serta semangat kebersamaan yang akan menjadi bekal penting dalam perjalanan studi mereka.

Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM bekerja sama dengan Kelurahan LPDP UGM sukses menyelenggarakan acara International Seminar and Publication Forum 2025 pada Kamis, 24 Juli 2025. Seminar ini mengangkat tema “Navigating Global Research Impact: From Local Relevance to Scopus Q1 Publications”, yang menggarisbawahi pentingnya menjembatani relevansi riset lokal dengan standar publikasi akademik bertaraf internasional.

Acara ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Hiram Ting, akademisi terkemuka asal Malaysia yang masuk dalam top 2% ilmuwan dunia di bidang business, management, and marketing versi Stanford University dan Elsevier tahun 2024. Beliau juga dikenal sebagai Editor-in-Chief dari dua jurnal terindeks Scopus Q1 (Young Consumers dan Journal of Applied Structural Equation Modeling), sekaligus menjabat sebagai President Director dari Responsible Borneo (REBORN).

Dalam pemaparannya, Prof. Hiram Ting membagikan wawasan mendalam mengenai strategi menembus jurnal bereputasi tinggi, khususnya jurnal terindeks Scopus Q1. Ia menekankan pentingnya memahami arah dan cakupan jurnal, mengikuti tren riset terkini, serta membangun narasi ilmiah yang kuat dan relevan sebagai faktor kunci untuk meningkatkan peluang publikasi. Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep authorial positioning, yaitu bagaimana penulis menempatkan diri dan karyanya dalam diskursus akademik global, bukan sekadar sebagai pelengkap, tetapi sebagai penyumbang perspektif yang bermakna. Ia juga menyoroti peran penting networking dan kolaborasi riset lintas negara dalam memperluas dampak penelitian, meningkatkan kredibilitas karya ilmiah, serta membuka peluang kolaborasi akademik yang lebih luas.

Tak hanya membahas strategi, Prof. Hiram juga mengangkat tantangan yang sering dihadapi oleh peneliti dari negara berkembang, seperti keterbatasan akses terhadap jurnal dan referensi terkini, minimnya pendampingan penulisan ilmiah, serta kendala bahasa akademik. Menanggapi hal tersebut, ia memberikan berbagai kiat praktis seperti bergabung dalam komunitas riset, aktif mengikuti forum publikasi, serta membiasakan diri dengan gaya penulisan sesuai standar jurnal internasional. Paparan ini merefleksikan pengalaman panjang beliau sebagai editor jurnal ilmiah sekaligus pelaku aktif dalam jejaring riset global, yang menjadi bekal berharga bagi peserta dalam menghadapi dinamika dunia publikasi akademik internasional.

Acara yang dimoderatori oleh Riana Ekawati ini berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.30 WIB, dalam dua format, yakni secara luring di Auditorium BRI FEB UGM dan daring melalui platform Zoom. Diskusi berlangsung interaktif dan antusiasme peserta tampak tinggi, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, hingga peneliti muda. Forum ini menjadi ruang refleksi sekaligus motivasi bagi sivitas akademika dalam memperluas dampak riset, memperkuat koneksi global, serta meningkatkan kualitas publikasi ilmiah. FEB UGM melalui Program Magister Sains dan Doktor (MD) terus berkomitmen untuk menghadirkan kegiatan akademik yang membuka cakrawala global dan mendorong kontribusi riset yang bermakna.

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM kembali menggelar acara pelepasan wisudawan dalam suasana penuh haru dan semangat pada Rabu, 23 Juli 2025, bertempat di Auditorium BRI Lt. 3, Gedung MD FEB UGM. Acara ini menjadi momen istimewa untuk merayakan kelulusan 14 lulusan dari Program Magister Sains, yang telah menyelesaikan perjalanan akademiknya dengan dedikasi dan komitmen tinggi.

Rangkaian acara dimulai tepat pukul 12.30 WIB dengan laporan wisuda dari Ketua Program Studi Magister Sains Akuntansi, Bapak Fu’ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA. Dalam laporannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas capaian para lulusan serta mengapresiasi semangat belajar, ketekunan, dan daya juang yang telah ditunjukkan selama masa studi. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., yang hadir mewakili Dekanat FEB UGM. Beliau turut memberikan ucapan selamat serta pesan inspiratif kepada para lulusan agar terus membawa nama baik almamater di dunia akademik maupun profesional.

Kebahagiaan semakin terasa ketika penghargaan diberikan kepada Muhamad Satya Ragil Kencono sebagai wisudawan berprestasi dari Program Magister Sains Manajemen. Dengan raihan IPK 3,97 dan predikat cumlaude, Gili menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh dosen, pengelola, serta tenaga kependidikan atas bimbingan dan dukungan yang diberikan sepanjang perjalanannya di MD FEB UGM. Selain itu, ia juga menyampaikan pesan penuh semangat kepada rekan-rekan wisudawan untuk senantiasa beresensi sebagai seorang pembelajar—yang tak hanya mengejar gelar, tetapi juga terus haus akan pengetahuan, terbuka pada perubahan, dan tulus dalam memberi dampak positif bagi masyarakat. Baginya, menjadi pembelajar sejati adalah proses yang tidak selesai di ruang kelas, namun berlanjut dalam setiap langkah kehidupan.

Sebagai penutup rangkaian acara, para lulusan menerima transkrip nilai secara langsung dari ketua program studi masing-masing. Momen ini dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang sarat makna, di mana seluruh lulusan berfoto dengan pimpinan dan pengelola program sebagai bentuk apresiasi dan kenangan atas perjuangan yang telah dilalui. Suasana hangat, syahdu, dan penuh kebanggaan menyelimuti seluruh acara, menjadi pengingat bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah pengabdian yang lebih luas.