Yogyakarta- Jumat, 13 September 2019. Mengusung tema “Strategi untuk Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing”, program Preheating seminar menuju the 9th Annual International Forum Economic Development and Public Policy (AIFED) 2019 ini dilangsungkan di Auditorium BRI Program Magister Sains dan Doktoral (MD) FEB UGM lantai 3. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI dan Program Magister Sains dan Doktoral FEB UGM sebagai ajang jajak-pendapat sebelum pelaksanaan AIFED pada bulan Desember 2019. Diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Mahfud Solihin, Ph.D, acara ini dihadiri oleh praktisi, pemerintah daerah, dan akademisi termasuk perwakilan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Yogyakarta. Yopi Abimanyu, Ph.D., Peneliti Madya Badan Kebijakan Fiskal, menyampaikan pengantar seminar sebagai pemantik diskusi.
Sesi Diskusi dimoderatori Dosen FEB UGM, Sekar Utami Setiastuti, SE., M.Sc., Ph.D. dengan tiga pembicara mewakil akademisi, pemerintah daerah, dan pengambil kebijakan. Akademisi diwakili oleh Prof. Tri Widodo, Ph.D., Peneliti Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik, UGM, “Rekomendasi Kebijakan dalam rangka Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing”. Selanjutnya Ali Moechtar, Ph.D., Kepala Subbidang Analisis Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan, BKF “Menguatkan Strategi dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing” mewakili pengambil kebijakan. Pembicara yang mewakili pemerintah daerah adalah Ir. E. TH Intan Mestikaningrum, M.Si., Kepala Bidang Industri Logam, Sandang & Aneka dengan tema presentasi “Peran Pemerintah Daerah dalam Mendorong Produktivitas Daeah”. Moderator memberikan waktu selama 20 menit kepada pembicara untuk menyampaikan materinya.
Menariknya, kegiatan diskusi ini dihadiri pula oleh dua pembahas (discussant) yaitu Hendro Wijayanto, President Director CV. Karya Hidup Sentosa mewakili pelaku pasar produsen traktor tangan Quick, dan dr. Andung Prihadi Santosa, M.Kes., Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Daerah Istimewa Yogyakarta mewakili pemerintah daerah terkait factor productivity. Selanjutnya, moderator mempersilahkan dua orang penanya pada sesi tanya-jawab dan Ali Moechtar menyampaikan tanggapan kepada salah seorang penanya “apabila kita melihat komposisi tenaga kerja asing dan domestik, daya saing tenaga kerja domestik masih sangat rendah. Disisi lain karena ada lompatan kinerja struktural yang salah yaitu dari agricultural langsung ke sektor jasa dengan melompati sektor manufaktur”.
Diakhir sesi kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 partisipan ini BKF Kemenkeu RI menyerahan kenang-kenangan kepada pembicara dan pembahas, dan diakhiri dengan foto bersama. (RP)