Yogyakarta, 12 April 2021, Program Magister Sains FEB UGM menyelenggarakan kegiatan Design Thinking Workshop (DTW) secara online melalui Zoom meeting. DTW yang diselenggarakan telah masuk pada Batch 2 dan 3. Pelaksanaannya selama dua hari yaitu Jumat, 9 April 2021 untuk Batch 2 dan Sabtu, 10 April 2021 untuk Batch 3. Peserta DTW Batch 2 adalah mahasiswa program Magister Sains jurusan Ilmu Akuntansi, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Manajemen periode 2019/1, sedangkan partisipan DTW Batch 3 adalah mahasiswa program Magister Sains jurusan Sains Akuntansi periode 2019/2 dan Sains Ilmu Ekonomi periode 2020/1. DTW merupakan salah satu rangkaian REACH (Researcher’s Enrichment) Program yang bersifat wajib dan bertujuan membentuk serta meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa secara kritis, kreatif, dan inovatif. Pengembangan pola pikir yang demikian akan mendukung kemampuan analisis secara komprehensif, mendalam, dan sistematis, sehingga selaras dengan program Magister Sains FEB UGM yaitu membentuk lulusan yang berkemampuan melakukan penelitian mandiri dan berpengetahuan dengan konsep teori yang mendalam.
Pada kegiatan DTW Batch 2 dan 3 ini, Ibu Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. bertindak sebagai fasilitator sekaligus pemateri. Beliau mengambil topik yang sangat menarik yaitu konsep dan praktik pemikiran desain yang sangat diperlukan mahasiswa untuk menganalisis problem dan menyelesaikannya melalui solusi terbaik. Selain terdapat penyampaian materi mengenai konsep dan alur pemikiran desain, terdapat sesi diskusi yang melibatkan seluruh peserta secara aktif. Terdapat pembagian kelompok sebagai unit diskusi seluruh peserta.
Ada dua tahap diskusi yaitu tahap problem space dan solution space. Pada tahap problem space, terdapat dua sesi diskusi. Sesi pertama adalah penentuan nama kelompok, pemilihan masalah yang akan dicari solusinya, dan penentuan perwakilan kelompok untuk mengemukakan persoalan tersebut di salah satu kelompok lainnya. Sesi kedua adalah setiap kelompok menerima inspiring people (perwakilan salah satu kelompok tertentu) untuk menyampaikan masalah pada kelompoknya dan mewawancarai lebih dalam untuk memahami persoalan secara detail. Diskusi tiap kelompok dilaksanakan di breakout room Zoom meeting dalam waktu 15 menit di setiap sesinya. Setelah selesai, kelompok 1-7 memaparkan hasil diskusinya berupa uraian masalah dan analisisnya ke dalam peta empati atau empathy map.
Setelah tahap problem space ini terlewati, masuklah ke tahap pemikiran desain berikutnya yaitu solution space. Setiap kelompok diminta kembali berdiskusi dan merumuskan solusi yang tepat untuk inspiring people atau perwakilan kelompok lain yang sebelumnya mengungkapkan masalahnya. Dalam 15 menit, setiap kelompok berdiskusi asyik menentukan solusi terbaik. Pada akhirnya, hasil perumusan solusi tersebut dipresentasikan dan pemilik masalah diminta mengomentari solusi yang diberikan untuknya. Penyelesaian suatu problem dengan alur pemikiran desain memang sangat efektif dan memfasilitasi penemuan solusi paling tepat. Semua itu terjadi karena pemikiran desain memegang kunci penting dalam konsepnya yaitu Teori Resource-Based View (RBV) yang menempatkan manusia sebagai dasar kekuatan untuk memahami semesta dan open system yaitu konektivitas antara manusia dan alam semestanya yang disebut sebagai dyadic relationship.
Konsep tersebut mampu melatih mahasiswa Magister Sains untuk lebih peka terhadap lingkungan, di mana tergerak mencari solusi atas suatu masalah yang ada. Konsep pemikiran desain yang sangat ditekankan tersebut mampu menjawab kegelisahan setiap orang atas problem yang dialami. Sumber daya manusia akan lebih mampu memahami diri, lingkungan sosial, dan lingkungan alam. Akhirnya, acara berjalan lancar dan sukses serta diakhiri dengan foto bersama.