Malaysia, 12 Oktober 2018, Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (MD FEB-UGM) melakukan dissemination meeting bersama dengan Arshad Ayub Graduate Business School Universiti Technologi MARA (AAGBS UiTM), Syah Alam Malaysia. Kunjungan ini bertujuan sebagai dedikasi dalam penyebaran proyek REPESEA.
Proyek REPESEA sendiri merupakan bentuk kerjasama antara universitas-universitas di Asia dan Eropa yang setiap kegiatannya didukung oleh Uni Eropa melalui skema Erasmus Capacity Building in Higher Education (CHBE). Kerjasama ini akan berlangsung selama tiga tahun sejak Oktober 2016 dan akan berakhir pada Oktober 2019. Lima universitas penyelenggara terdiri atas dua universitas dari Slovakia, satu dari Polandia, Prancis dan Inggris serta enam universitas mitra dari Indonesia, Malaysia dan Thailand sangat berkomitmen untuk proyek ini. Proyek REPESEA akan akan berfokus pada peningkatan kinerja penelitian di Asia.
Program MD FEB-UGM diwakili oleh Prof. Catur Sugiyanto, Ph.D selaku ketua prodi Ilmu Ekonomi, Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand. Merc., Ph.D., selaku Ketua Prodi Manajemen, Rr. Tur Nastiti, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Manajer Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Handayani selaku Kepala Bagian Akademik dan Tri Widiyanto sekali Kelapa Bagian Keuangan. Delagasi MD FEB-UGM disambut langsung oleh Prof. Dr. Nor’Azam Mastuki selaku Dekan AAGBS UiTM, Prof. Dr. Rosminah Mohd Roslin selaku Wakil Dekan bidang Akademik, Assoc Prof. Dr. Syed Jamal Abdul Nasir Syed Mohamad selaku Wakil Dekan bidang Hubungan Interansional, dan Assoc Prof Dr. Nor Hashima Hashim selaku Wakil Dekan Penelitian dan Pengembangan Kemahasiswaan.
Kedua lembaga sepakat untuk mempererat hubungan dengan mengintensifkan kegiatan akademik seperti pertukaran dosen dan penguji program doktoral, pertukaran mahasiswa, dan kolaborasi publikasi. Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand. Merc., Ph.D. sebagai komite pengarah proyek REPESEA menyatakan bahwa, program REPESEA telah meningkatkan kolaborasi diantara mitra universitas sehingga bermanfaat untuk meningkatkan pengembangan budaya penelitian di Asia. (DYR)