Yogyakarta-24 Juli 2020. Ikatan Mahasiswa dan Alumni Program Doktor FEB UGM (IMADEBGAMA) mengadakan serial diskusi daring bertajuk “Behavioral Research Discussion #2”. Kegiatan yang dihadiri 70 peserta yang merupakan Mahasiswa dan Alumni Program Doktor FEB UGM ini mengangkat topik Penelitian Eksperimen dan Teori Permainan dengan narasumber Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D., Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM. Sebelumnya, serial diskusi “Behavioral Research Discussion #1” yang diadakan oleh IMADEBGAMA berlangsung pada 19 Juni 2020 dengan topik “Arah dan Peluang Riset Keperilakuan” oleh Dr. BM Purwanto, MBA.
Forum virtual yang berlangsung selama tiga (3) jam ini bertujuan sebagai: i) sarana diskusi dan sharing knowledge penelitian dengan pendekatan experimental economics dan game theory; ii) meningkatkan pemahaman mengenai experimental economics dan game theory yang dapat digunakan dalam pengembangan keilmuan bidang manajemen, ilmu ekonomi maupun akuntansi; iii) meningkatkan kualitas penelitian dengan penggunaan experimental economics dan game theory. Dengan judul paparan “Melawan Covid-19 secara Sprint ataukah Marathon? Sebuah Pemodelan Game Theory”, Dosen Ekonomika Kriminalitas ini menggunakan desain eksperimen teori permainan atau game penanggulangan covid-19 untuk melihat interaksi antara representative players yaitu covid-19 dengan negara (pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat). Game untuk melawan covid-19 disebut sebagai the pandemic game dan dinyatakan sebagai 3×2 game yang dapat dimodelkan sebagai sebuah game yang dimainkan berulang tanpa henti (infinitely repeated game), mengingat ketidaktentuan akan berakhirnya pandemi.
Lebih jauh, strategi covid-19 diasumsikan menginfeksi atau tidak menginfeksi, sedangkan strategi negara diasumsikan tiga (3) yaitu tidak melakukan apapun (tanpa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)), PSBB longgar (terapkan 40%-50% rekomendasi epidemiolog), dan PSBB ketat (terapkan 90%-100% rekomendasi epidemiolog). Strategi Indonesia adalah dengan memainkan infinitely repeated game, karena 100 persen probabilitas strategi covid-19 adalah menyerang dan tidak ada tahu kapan game akan berakhir akibat kemungkinan mutasi virus terjadi dan terbuka potensi gelombang ke-2 dan ke-3 dari covid-19 sebelum vaksin ditemukan (2-3 tahun lagi). Sehingga negara dapat dimodelkan menggunakan evolutionary game dengan tujuan memastikan rakyat bertahan menghadapi covid-19 selama kapanpun pandemic covid-19 ini terjadi. Lebih jauh, untuk bertahan selama menghadapi covid-19 maka perlu: i) mobilisasi seluruh sumber daya untuk fokus menanggulangi covid-19; ii) adaptasi semua aktivitas kehidupan yang aman terhadap covid-19; iii) berusaha meminimalisasi dampak yang diakibatkan pandemic covid-19; dan iv) masyarakat Indonesia memiliki modal sosialnya yang relatif tinggi sehingga menjadi pemain yang tepat untuk memainkan game ini. Dengan strategi covid-19 “menyerang” maka payoffs negara akan negatif karena apapun strategi yang dipilih negara akan menyebabkan perekonomian kontraksi, jatuhnya korban jiwa dan dampak psikologis akibat jatuhnya korban jiwa tersebut. Akhirnya, keselamatan merupakan poin utama yang disepakati ekonom, mengingat ekonom mampu mengembalikan perekonomian yang terpuruk, namun belum ada ekonom yang mampu menghidupkan kembali orang yang telah wafat. (RP)
#BanggaJadiMD