Yogyakarta – Jumat, 15 Maret 2019, Program Magister Sains dan Doktor (MD) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengadakan kuliah tamu dengan dengan judul “Global Leadership: Challenges and Implications for Research.” Pembicara pada acara kali ini adalah Profesor Robert Evans (Dean International, Faculty of Business and Law, Curtin University, Australia), dan dimoderatori oleh Dr. Amin Wibowo, MBA, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Acara dilaksanakan di Auditorium BRI, Lt3 Gedung MD FEB UGM, dan dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa Program MD FEB UGM.
Topik utama dalam kuliah tamu kali ini adalah tantangan-tantangan global yang saat ini harus dihadapi oleh dunia bisnis. Di awal acara, Prof. Evans menjelaskan terkait kondisi bisinis secara global, kemiskinan, hak asasi manusia dan pergerakan sosial, etika bisnis, dan keberlanjutan korporasi. Selanjutnya, Prof. Evans menyoroti terkait hubungan direktur perusahaan dengan manajer dimana direktur harus mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilakukan manajer. Hubungan keduanya ini juga dapat dikaji dengan pendekatan agency theory. Agency theory sendiri menjelaskan hubungan antara agen dan prinsipal. Agen yang dimaksud adalah manajer, sedangkan prinsipal adalah direktur.
Prof. Evans memaparkan selain agency theory, hubungan antara manajer dan direktur dapat dikaji dengan legitimacy theory. Perspektif ini menekankan bahwa suatu entitas akan melakukan kegiatan sosial tertentu jika manajemen merasa bahwa kegiatan tertentu diharapkan oleh masyarakat di mana perusahaan beroperasi. Kedua teori ini merupakan bentuk bagaimana implikasi teoritis yang dihasilkan dari penelitian mampu menjawab permasalahan terkait kepemimpinan.
Terdapat tiga kesimpulan utama pada kuliah tamu ini: 1) sosial perusahaan-perusahaan meningkat, 2) jika pemimpin menggunakan agency theory sebagai dasar asumsinya, pemimpin harus berhati-hati dalam mempertimbangkan implikasi kebijakan, 3) pemimpin sebaiknya mempertimbangkan teori lainnya.
Di akhir acara, Prof. Evans memberikan quote yang diadopsi dari Kenneth Hayne–Commissioner, “No matter whether the motive is called ‘greed’, ‘avarice’ or ‘pursuit of profit’, the conduct ignores basic standards of honesty.”
Kedatangan Prof. Evans yang didampingi oleh In-country Recruitment Executive (Indonesia) Curtin International, yaitu Ibu Patricia Kelly juga bermaksud ingin membicarakan terkait inisiasi kerjasama dalam pertemuan yang dihadiri oleh Bapak Dr. Eko Suwardi (Dekan FEB UGM), Prof. Catur Sugiyanto (Ketua Program Studi S3 llmu Ekonomi), Dr. Nurul Indarti (Ketua Program Studi S3 Manajemn), dan Dr. Amin Wibowo.
Selama ini kolaborasi yang ada antara Program MD FEB UGM dengan Curtin University masih diselenggarakan untuk MSc in Economics. Sementara itu, Program MD FEB UGM, secara umum FEB UGM ingin mempeluas untuk program studi lainnya khususnya MSc Manajemen dan MSc Akuntansi. Kerjasama pendidikan ini mungkin dalam bentuk double degree ataupun exchange program. Saat ini sebenarnya, Program MD FEB UGM juga sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi lain juga di Australia.
Dr. Nurul Indarti menjelaskan secara detail tentang program double degree yang sudah diselenggarakan dengan salah satu perguruan tinggi di Australia saat ini sebagai gambaran bagi pihak Curtin University. Hal-hal yang dijelaskan diantaranya terkait skema proses pendidikan, biaya, dan target pasarnya. Menanggapi hal tersebut, Ibu Patricia dari Curtin University juga memberikan gambaran terkait kerjasama MSc in Economics yang sebelumnya sudah berjalan.
Untuk saat ini, Program MD FEB UGM akan memetakan program apa saja yang sesuai dengan program yang ada di MD FEB UGM. Harapannya, kerjasama pendidikan ini akan terjalin untuk tiga jenjang pendidikan yaitu S1, S2, dan S3. (TLU)