• Tentang UGM
  • Tentang FEB UGM
  • Portal Sintesis
  • Webmail
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Magister Sains dan Doktor
  • Beranda
  • Profil
    • Pengantar
    • Misi Visi
    • NILAI-NILAI ETIS
    • Kerja Sama
      • Luar Negeri Dual Degree
      • Luar Negeri Non Dual Degree
      • Dalam Negeri
    • Pengelola
    • Staf Pengajar
    • Karyawan
    • Fasilitas
    • Lokasi
  • Admisi & Alumni
    • ADMISI
      • Program M.Sc yang ditawarkan
      • Program Doktor yang Ditawarkan
    • BIAYA PENDIDIKAN
    • INFORMASI PENDAFTARAN
    • SYARAT PENDAFTARAN
    • JADWAL SELEKSI
    • Beasiswa
    • ALUMNI
      • Daftar Alumni
      • Tracer Alumni
      • Testimoni Alumni
      • PERMOHONAN LEGALISIR DAN TRANSLASI
  • Kemahasiswaan
    • Kehidupan Kampus
    • Himpunan Mahasiswa
    • Beasiswa
    • Wisuda
    • TATA TERTIB PENGGUNAAN INTERNET
  • Akademik
    • Program M.Sc
    • Kurikulum Program M.Sc
    • Kurikulum Program Doktor
    • Peraturan Akademik
      • Program Magister Sains
      • Program Doktor
    • Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Kuliah dan Ujian
    • Prosedur Pendaftaran Ujian (Covid-19)
    • Akreditasi
      • BAN PT Kemenristek DIKTI
      • AACSB Internasional
      • Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
  • Penelitian
    • Tesis dan Disertasi
    • Journal Online
    • Publikasi
  • Pembelajaran
    • Workshop
    • Buku
    • Repesea Erasmus +
    • Program REACH
  • Beranda
  • Berita
  • Kuliah Tamu “Perubahan Kebijakan Stabilitas Perekonomian: Pasca Krisis Ekonomi 1997/1998”

Kuliah Tamu “Perubahan Kebijakan Stabilitas Perekonomian: Pasca Krisis Ekonomi 1997/1998”

  • Berita
  • 29 Maret 2019, 15.18
  • Oleh: admin
  • 0

Yogyakarta –  Rabu, 27 Maret 2019, Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada mengadakan kuliah umum dengan judul “Perubahan Kebijakan Stabilitas Perekonomian: Pasca Krisis Ekonomi 1997/1998.” Kuliah tamu pada kesempatan kali ini diisi oleh Prof. Dr. Anwar Nasution, dan dimoderatori oleh Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A. Acara ini berlangsung di Auditorium BRI, Lt3 Gedung MD FEB UGM, dan dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa Program MD FEB UGM.

Prof Anwar Nasution menjelaskan perkembangan kebijakan moneter sejak Krisis 1988 sampai sekarang. Pada era orde baru, kebijakan moneter berapa di bawah kontrol pemerintah. Kurs rupiah dikelola dengan ketat. Suku bunga kredit dan deposito perbaikan juga di bawah kendali pemerintah. Banyak Kredit Program yang disalurkan pemerintah melalui sektor perbankan, sehingga kestabilan ekonomi menjadi lebih terjamin. Bank Indonesia menjadi Bank pemerintah yang memenuhi kebutuhan keuangan pemerintah. Apabila penerimaan pemerintah tidak memenuhi target, pemerintah mengajukan pinjaman kepada Bank Indonesia. Pinjaman pemerintah kepada Bank Indonesia dilaksanakan dengan cara mencetak uang baru.

Kebijakan kestabilan tersebut kemudian bergeser menjadi kebijakan deregulasi sektor perbankan. Suku bunga diserahkan pada mekanisme pasar, dan kurs dilepas, serta hutang luar negeri oleh pihak swasta.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terpacu dengan kebijakan deregulasi tersebut. Namun, hal itu menyimpan kekuatan destruktif. Pertama, pertumbuhan ekspor dan hutang luar negeri menjadikan kurs semakin terbuka mengikuti pergerakan  pasar. Kedua, hutang luar negeri jangka pendek sering dipergunakan untuk investasi ber jangka panjang. Terakhir, banyak pembangunan infrastruktur melibatkan kroni Suharto, sehingga kajian feasibilitasnya banyak dikorbankan. Kerapuhan struktur perekonomian tersebut berakibat pada ketidakmampuan menangani krisis Moneter 1998.

Era reformasi, melalui arahan IMF, pemerintah menganut deregulasi. Dua hal yang digarisbawahi pada era ini, yaitu desentralisasi/otonomi daerah dan pembentukan Otoritas Jasa Keuangan. Era reformasi juga ditandai dengan kondisi Makro global yang kurang kondisi yang berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Bagi mahasiswa, perkembangan kebijakan menjadi menarik karena teori-teori Makro seperti Taylor’s rule, Phillips curve, Okun’s Law dan lain-lain menjadi lebih relevan bagi perekonomian Indonesia.

Pada bagian akhir kuliah tamu ini, Prof. Anwar Nasution menggarisbawahi kekuatan destruktif karena pembangunan infrastruktur yang bersifat membangun mercusuar di era Jokowi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung. (CTS)

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Program Studi Magister Sains dan Doktor
Jln. Nusantara, Kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta
Indonesia 55281
+62 (274) 580726, 524607-609
+62 (274) 524606
pascaeko@ugm.ac.id

Membership

  • NIBES
  • AAPBS
  • AUNBE
  • GBSN
  • AACSB
  • EFMD

Accredited By

  • BANPT
  • AACSB

Social Media

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Instagram
  • YouTube
  • Linkedin

© 2019 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY