Yogyakarta, 22 Oktober 2018, Program Magister Sains dan Doktor, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (MD FEB-UGM) melaksanakan kuliah umum bertajuk “Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Fiskal di Indonesia untuk Mewujudkan Kesejahteraan”. Kuliah umum yang bertempat di Auditorium BRI Lantai III Gedung MD FEB-UGM dibawakan oleh Wahyu Utomo, S. Sos., M.Si. selaku Kepala Bidang Kebijakan Belanja Pusat dan Pembiayaan Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Acara kuliah umum dimoderatori oleh Prof. Catur Sugiyanto, M.A. Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi MD FEB-UGM.
Strategi kebijakan fiskal untuk mewujudkan kesejahteraan adalah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sehat dan berkelanjutan, penguatan fungsi pokok kebijakan fiskal, dan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui APBN yang sehat akan mendorong tiga fungsi pokok kebijakan fiskal berjalan optimal yang selanjutnya akan dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan.
Wahyu Utomo, S. Sos., M.Si. dalam kuliah umumnya menyampaikan bahwa arah dan strategi kebijakan fiskal Indonesia pada tahun 2045 berpotensi besar menjadi negara maju. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan prasyarat kesiapan infratruktur, kualitas SDM, kesiapan teknologi, kelembagaan pemerintah, tata ruang wilayah, dan sumber daya ekonomi serta keuangan (APBN) harus baik. Kemudian dalam jangka menengah, arah dan strategi kebijakan fiskal adalah menuju Indonesia yang adil, makmur, dan mandiri dengan cara memperkokoh pengelolaan fiskal untuk mendorong investasi dan daya saing bangsa. Dalam upaya menjawab tantangan fiskal maka dilakukan beberapa kebijakan strategis di tahun 2019 yakni, optimalisasi pendapatan, ekspansif terarah dan terukur, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, mitigasi risiko fiskal, perbaikan kualitas pelayanan publik, program perlindungan sosial, dan peningkatan kualitas kesehatan.
Diakhir sesi, Wahyu Utomo, S. Sos., M.Si. kembali mengaskan bahwa APBN Indonesia harus sehat yang kemudian akan memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sesi kuliah umum ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama. (DYR)