Yogyakarta –Jumat, 09 Agustus 2019. Program REACH hari kedua diawali dengan senam pagi bersama yang diikuti seluruh mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020 beserta jajaran pengelola dan staf/karyawan Program Magister Sains dan Doktor, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (MD FEB UGM). Acara ini dilaksanakan di pelataran gedung MD dan seluruh mahasiswa baru memakai baju berwarna biru dengan tagar #Bangga Jadi MD. Kegiatan yang merupakan rangkaian dari program REACH hari kedua ini dilanjutkan dengan pelepasan balon sebagai simbol ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru dan kemudian dilepas untuk berjuang sesuai bidang studi yang akan dijalankan. Secara keseluruhan hari kedua program REACH akan diisi scholar day-out atau perkenalan lingkungan sivitas akademika MD FEB UGM dan selanjutnya materi peningkatan soft skill.
Program pengenalan lingkungan MD FEB UGM beserta fasilitas pendukung pendidikan dikenalkan kepada mahasiswa baru sehingga memungkinkan mahasiswa mengakses secara mudah. Setelah olah jasmani, seluruh mahasiswa baru beserta jajaran pengelola dan staf/karyawan menyantap sarapan bersama di lobby gedung MD untuk mempersiapkan diri mengikuti materi di gedung Auditorium BRI lantai 3 (tiga) hingga pukul 15.30 WIB. Materi pertama “Student Centered Learning (SCL)” disampaikan oleh Prof. Jogiyanto Hartono M., MBA., Ph.D selaku Koordinator Program dan Ketua Program Studi Akuntansi. Materi ini difokuskan pada metode pembelajaran dikelas yang memfokuskan mahasiswa sebagai subyek transfer knowledge “student focused”. Metode perkuliahan tidak hanya pembelajaran dikelas namun pula penguatan skil riset dan berfikir kritis bagi mahasiswa sehingga kelak dapat memberikan dampak bagi bidang profesional dan lingkungan sekitar.
Metode pembelajaran “student focused” perlu diperlengkapi dengan fasilitas pendukung yang menunjang mahasiswa berfikir kreatif dan inovatif. Program MD FEB UGM, menyediakan Academic Support Tools mulai dari fasilitas pembelajaran berupa inovasi teknologi dengan pengadaan software analisis statistik seperti STATA maupun R yang dapat dipakai untuk mengolah data bagi. Disamping itu, disediakan pula fasilitas pendukung seperti ruang belajar yang memungkinkan mahasiswa mulai dari belajar secara personal hingga ruang belajar untuk diskusi. Akses terhadap jurnal-jurnal internasional yang berkualitas yang dilanggan UGM dapat diakses mahasiswa secara gratis namun bertanggung-jawab dilengkapi dengan koneksi internet yang cepat. Materi “Academic Support Tools” ini disampaikan oleh Prof. Catur Sugianto, M.A., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi.
Dari sisi lokasi, MD FEB UGM berada di daerah yang merupakan salah satu destinasi wisata tertinggi di Indonesia, tentu hal ini karena Yogyakarta memiliki keindahan alam dan kebudayaan selain sebagai tujuan studi pelajar di Indonesia. Namun, pada materi “Mitigasi Bencana” oleh I Made Susmayadi dari Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, disebutkan bahwa dibalik keindahan alam yang mengagumkan, terdapat pula potensi bencana baik tektonis maupun bahaya gunung api dan angin puting beliung. Selain bencana alam, terdapat pula potensi bencana sosial dan non-alam seperti kebakaran sehingga perlu dilakukan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang ada pada kawasan rawan bencana (UU. RI no. 24/2007 ps. 47 ayat 1).
Sesi selanjutnya disampaikan oleh Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand. Merc., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Manajemen dengan tema “Penulisan Dokumen Akademis dan Anti-Plagiarism”. Mengawali presentasinya dengan data statistik publikasi di Indonesia yang terbilang rendah dibandingkan negara lain seperti Singapura, Thailand apalagi USA, Norwegia, dan negara maju lainnya. Data statistik tersebut menjadi dasar mengapa penulisan akademik untuk publikasi menjadi begitu penting dilakukan oleh akademisi baik dosen, peneliti dan mahasiswa. untuk mendukung hal tersebut, Nurul Indarti menyampaikan skil untuk keterampilan menulis untuk menangkap pemikiran atau ide, mentransfernya ke format permanen, menjadikannya nyata. Disampaikan pula Kesalahan-kesalahan dalam menulis dan aspek keterbacaan untuk menjadikan tulisan dengan ide yang kuat dan mampu memberi pengaruh. Namun, perlu dipegang teguh sikap integritas “anti plagiarisme” dengan memahami skil untuk menghindari kesalahan penulisan, menggunakan teknis parafrase, melampirkan sitasi, hingga melakukan turnitin.
Materi terakhir adalah materi “Communication Skill” oleh Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. selaku Manajer Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Program MD FEB UGM. Materi ini menekankan pada teknik komunikasi yang merupakan upaya menyampaikan suatu tujuan tertentu kepada seseorang maupun audiens menggunakan suatu media (tulisan, bicara, atau media visual) yang memungkinkan adanya proses berfikir, menerima informasi dan memberikan umpan-balik (feedback) secara efektif berupa komunikasi 2 (dua) arah yaitu antara sender dan receiver. Komunikasi efektif perlu memenuhi 8 (delapan) kriteria berikut: beritikad baik, terdapat interaksi, bahasa tubuh (kontak mata, jarak aman), intonasi atau bahasa tutur, kesiapan memberikan materi, artikulasi pelaksanaan, tindak lanjut, dan anggukan kepala atau respon dari pendengar. Interaksi yang dimaksud meningkatkan reputasi dengan sikap melayani dan menekankan aspek positif seperti melibatkan penyimak, menggunakan empati, dan menghargai kecerdasan penyimak.
Acara REACH Program MD FEB UGM hari kedua ini ditutup oleh pengelola program dan dilanjutkan dengan foto bersama. –RP