Yogyakarta, 16 Desember 2022
Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM telah berhasil menyelenggarakan acara diskusi ilmiah yaitu MD REFO #8 pada tanggal 16 Desember 2022 dengan sistem bauran yaitu bertempat di Ruang Auditorium BRI Lt. 3 Gedung MD FEB UGM untuk pelaksanaan luring dan melalui Zoom meeting untuk pelaksanaan daring. MD REFO (Research Forum) yang kedelapan ini menghadirkan Bapak Felix Septianto, Ph.D., Australian Research Council DECRA Fellow at The University of Queensland, Senior Lecturer at The University of Queensland. Moderator dalam acara ini adalah Ibu Widya Paramitha, Ph.D., Dosen Pemasaran FEB UGM. Forum riset kali ini mengangkat topik kekinian yaitu “Developing Authentic Influencer from the Inauthentic: The Rise of Artificial Intelligence Influencer” yang merupakan penelitian dari Pak Felix. MD REFO #8 ini bertujuan untuk menambah wawasan teoritis dan metodologis serta menunjang kontribusi ilmiah, khususnya di bidang pemasaran modern. Peserta yang terdiri dari berbagai pihak, di antaranya mahasiswa, akademisi, praktisi, dan masyarakat umum, hadir menyimak pemaparan narasumber dengan penelitiannya yang sangat menarik dan relevan dengan pemasaran digital yaitu peran influencer.
Dalam kesempatan diskusi ilmiah ini, Pak Felix memulai pemaparan dengan menjelaskan peran influencer dalam kegiatan pemasaran dan pengenalan merek. Berdasarkan jumlah pengikut, terdapat empat kategori influencer yaitu nano, micro, macro, dan mega. Hal menarik dari peran influencer adalah sisi authenticity (keaslian) influencer di media sosial yang ikut menentukan keberhasilan dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen dapat menilai dari setiap konten yang ditunggu influencer tersebut di media sosialnya.
Warna adalah salah satu atribut merek yang pengaruhnya sangat kuat pada keputusan konsumen yaitu dari sisi warm and cool yang dibahas dalam teori psikologi warna. Penelitian tersebut juga mengamati hal tersebut yaitu melakukan eksperimen, di mana perlakuannya adalah memilih produk yang sama untuk dipromosikan dengan melakukan manipulasi pada deskripsi produk. Terdapat dua jenis produk yang diuji yaitu produk utilitarian dan hedonic.
Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang dilakukan pada 225 responden di Amerika Serikat, ditunjukkan bahwa pada produk hedonic, authentic influencer lebih berpengaruh pada perilaku konsumen dibandingkan inauthentic influencer. Dari segi warna yang digunakan, konsumen lebih merespon rekomendasi foto produk dengan warm color karena lebih authentic. Berbeda halnya pada produk utilitarian, di mana tidak ada perbedaan antara authentic dan inauthentic influencer. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran influencer kurang relevan untuk produk utilitarian karena konsumen akan fokus pada produk (kualitas, harga, fungsi). Berbeda halnya saat mengonsumsi produk hedonic, konsumen berfokus pada perasaan atau sisi emosional.
Peran influencer semakin krusial di era pemasaran modern seperti saat ini. Oleh karena itu, topik tersebut banyak diteliti untuk merespon kebutuhan terhadap strategi pemasaran melalui pemahaman dari perilaku konsumen. Diharapkan acara ini mampu meningkatkan pengetahuan dan memotivasi seluruh peserta terkait peran influencer dalam mendukung kesuksesan pemasaran modern yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Isu dalam praktik influencer juga dapat dikritisi lebih lanjut, termasuk dijadikan konteks penelitian. Peran peserta yang aktif saat sesi tanya jawab juga membuktikan tingginya antusiasme terhadap peran influencer. Acara MD REFO #8 ini ditutup dengan pembagian door prize untuk penanya terpilih dan dilanjutkan dengan foto bersama. (Y)