Yogyakarta-Kamis, 10 September 2020. Forum Komunikasi Mahasiswa Magister Sains (FORKOMSI), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menghelat seminar virtual bertajuk “New Normal: Cara Efektif Belajar Online”. Webinar yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi kemahasiswaan di Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM ini merupakan sebagai persiapan menyambut perkuliahan Semester Gasal 2020/2021. Sebagai informasi, kegiatan perkuliahan di lingkungan FEB UGM akan dimulai pada tanggal 14 September 2020 dan dilaksanakan secara daring menanggapi status pandemi yang kian merebak.
Webinar dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D, Manajer Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama. Sejumlah 100 partisipan memenuhi forum virtual untuk mendengarkan paparan dari dua (2) pembicara yaitu: (1) Dr. Sumaryono, M.Si,Psikolog., Dosen Fakultas Psikologi UGM dan Ketua Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi; dan (2) I Made Andi Arsana, Ph.D., Dosen Fakultas Teknik UGM dan Penulis Buku: Anak Desa Keliling Dunia dan Beyond Borders. Pada paparannya yang berjudul “Membiasakan Kemandirian Belajar”, Dr. Sumaryono menjelaskan bahwa proses dan pengalaman dalam memperoleh ilmu dapat diperoleh secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Pandemi memaksa semua pihak untuk memanfaatkan media online untuk belajar dan melatih diri dengan memelihara kedisiplinan sebagai tantangan utamanya.
Tantangan belajar mandiri dengan sistem serba online adalah informasi yang asimetris hingga overwhelmed akut. Namun, melalui materinya yang berjudul “Tips & Trik yang Dapat Dilakukan Selama Perkuliahan Secara Daring”, I Made Andi Arsana menyarankan agar terjadi komunikasi efektif antara dosen dan mahasiswa dalam menentukan preferensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media kreatif seperti video. Sumber belajar bagi mahasiswa beragam jenisnya dan dibutuhkan sikap adaptif dalam belajar dengan menimba inspirasi melalui internet dan aplikasi-aplikasi media sosial kekinian.
Kedua pembicara memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dalam menyampaikan ilmu, baik berupa informasi maupun pengalaman. Hal tersebut mendorong acara sehingga dapat berlangsung lancar dan sukses dengan penuh minat dari partisipan yang hadir. (RP)