Dalam upaya mendorong generasi yang cerdas APBN, Program MD FEB UGM menyelenggarakan Kuliah Umum bekerjasama dengan DJPPR Kemenkeu, pada Senin, 23 Juli 2018 yang bertempat di Ruang Auditorium BRI Lt 3, Gedung MD FEB UGM. Kuliah umum bertajuk: Membangun APBN yang Kuat dan Generasi Muda yang Cerdas APBN disampaikan oleh Luky Alfirman, S.T., M.A., Ph.D., selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Kuliah umum juga dihadiri oleh Eko Suwardi, MSc., Ph.D selaku Dekan FEB UGM. Kusdianto Setiawan sekalu Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM FEB UGM. Amirullah Setya Hardi, SE., Cand.Oecon., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni. Prof. Dr. Catur Sugianto selaku pengelola program studi ilmu ekonomi. Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D., selaku koordinator Program dan Ketua Prodi Akuntansi. Nurul Indarti, Sivilokonom Cand Merc., Ph.D, selaku ketua prodi Manajemen, serta RR. Tur Nastiti., Ph.D selaku Manajer Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Program MD FEB UGM.
Kuliah umum dibuka dengan sambutan dari Eko Suwardi, MSc., Ph.D selaku Dekan FEB UGM. Dalam sambutannya Eko Suwardi, MSc., Ph.D bahwa Negara Indonesia didirikan bukan tanpa tujuan, founding fathers telah merumuskan tujuan Negara yang berada pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan Negara Indonesia ada empat yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan berjangka, misalnya berjangka delapan tahun, Pelita, GBHN, RPJB, RPJM, dan lain sebagainya. Untuk menjalankan tujuan Negara, maka Negara memiliki alat atau intrumen tersendiri yakni APBN. Diakhir sambutan Eko Suwardi, MSc., Ph.D menyampaikan bahwa APBN penting sebagai intrumen untuk menjalankan tujuan Negara yang tertuang pada Pembukaan UUD 19945 alinea ke-IV. Beliau juga menyampaikan bahwa program MD FEB UGM beruntung didatangi oleh orang pertama yang terlibat secara langsung dalam mengelola APBN Indonesia, sehingga bisa belajar secara langsung.
Acara kuliah umum dengan pembicara oleh Luky Alfirman, S.T., M.A., Ph.D., yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Catur Sugianto, menyampaikan bahwa APBN adalah milik kita semua, milik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu APBN dan bagaimana manfaatnya. Disamping itu masyakarat juga harus kritis memberikan saran dan masukan untuk pengelolaan APBN, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. APBN merupakan intrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan Negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintah dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menetukan arah serta priorotas pembangunan secara umum. Struktur APBN itu sendiri terdiri dari pendapatan dan belanja Negara. Pendapatan disini bersumber dari penerimaaan dalam negeri dan hibah. Belanja Negara terdiri dari Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan Anggaran Belanja untuk Daerah. Pembicara juga menyampaikan APBN dialokasikan juga untuk meningkatkan jumlah penduduk Indonesia yang bergelar Master dan Doktoral dengan memberikan beasiswa LPDP kepada masyarakat untuk bisa melanjutkan sekolah baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Diakhir sesi pemberi materi Luky Alfirman, S.T., M.A., Ph.D menegaskan kembali bagaimana fungsi dan pengelolaan APBN, sehingga mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan ke depannya. Kuliah umum hari ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan berfoto bersama Dirjen DJPPR Kemenkeu dengan peserta kuliah umum. (DYR)