Program MD FEB UGM menyelenggarakan seminar dalam rangka open house MD dengan tema “Perkembangan dan Potensi Karir Dosen/Akademisi/Peneliti di Era Revolusi Industri 4.0” yang bertempat di Auditorium BRI lt. 3 Gedung Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM. Acara seminar ini ditujukan untuk para mahasiswa S1 dan S2 yang tertarik untuk berkarier sebagai dosen, akademisi, dan peneliti dengan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai potensi dan perkembangannya. Seminar ini mengundang dua pemateri yaitu Prof. Dr. Jogiyanto Hartono yang merupakan Koordinator Program MD FEB UGM, profesor dan guru besar jurusan Akuntansi FEB UGM dan Prof. Dr. Andreas Lako, M.Si yang merupakan Dekan UNIKA Soegijapranata periode 2008 – 2012 dan merupakan alumni Program MSi dan Doktor FEB UGM.
Acara seminar dibuka oleh Prof. Dr. Jogiyanto Hartono yang merupakan koordinator program MD FEB UGM sekaligus menjadi pemateri pertama dalam acara seminar tersebut. Pada kesempatan ini,Prof. Jogiyanto Hartono mengenalkan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM secara umum dan Program Magister Sains dan Doktor FEB secara khusus. Dalam pemaparan Prof. Jogiyanto Hartono menyampaikan bahwa FEB UGM sebagai sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang mendapatkan akreditasi dariAssociation Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pengajaran strata dua dan strata tiga yang berkualitas. Selain itu Prof. Dr. Jogiyanto Hartono memberikan materi mengenai disruptive technology yang saat ini sedang hangat dibicarakan dalam forum-forum akademik. Pada kesempatan ini Prof. Dr. Jogiyanto Hartono menjelaskan mengenai pemahamanan mengenai disruptive technology dan disruptive innovation – apa, mengapa dan bagaimana mensikapi dan tantangannya di saat ini menjadi isu yang menarik terutama bagi dunia pendidikan.
Pada sesi selanjutnya, Prof. Andreas Lako menjadi pemateri kedua yang menjelaskan mengenai peluang dan tantangan karir akuntan di era revolusi industri 4.0. Dalam penyampaiannya, Prof. Andreas menjelaskan mengenai dampak revolusi industri 4.0. Munculnya inovasi dalam teknologi informasi-telekomunikasi (3G/4G), inovasi dalam teknologi finansial (e-banking, e-money, e-ticket, dll) dan inovasi dalam dunia teknologi bisnis (e-commerce) membawa dampak positif dan negatif yang luas terhadap aspek kehidupan fisik, psikis, biologis, digital, ekonomi dan bisnis manusia dan entitas organisasi. Selanjutnya, Prof. Andreas menjelaskan mengenai relasi revolusi industri 4.0 dengan evolusi akuntansi. Relasi tersebut terletak pada informasi akuntansi sebagai sarana pertimbangan, evaluasi, valuasi, pengambilan keputusan, dan perencanaan serta pengendalian dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan sustainabilitas korporasi masyarakat dan lingkungan secara integrasi ditekankan. Selain itu, muncul tuntutan agar akuntansi responsif terhadap era industri 4.0 dengan menginformasikan akuntansi menuju digital accounting dan green accounting. Dalam pemaparan selanjutnya, Prof. Andreas Lako menjelaskan mengenai sustainabilitas dan relevansi profesi akuntansi yang dapat disimpulkan dalam beberapa poin, yaitu akuntan berkontribusi aktif dalam melawan korupsi dan kecurangan, profesi akuntan sangat optimis atas era industri 4.0 dan menyambut penggunaan teknologi, akuntan adalah satu-satunya profesi di dunia yang merujuk pada kode etik global, profesi akuntan aktif dalam upaya mewujudkan pembanguunan berkelanjutan yang dicanangkan PBB, dan akuntan adalah karir yang telah terbukti menawarkan mobilitas global tinggi dalam setiap era revolusi industri.
Acara selanjutnya adalah sesi tanya jawab, para peserta seminar terlihat sangat antusias hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri. Acara seminar berakhir pada pukul 13.00 dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.