Yogyakarta – Jumat, 8 Februari 2019, Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM menyelenggarakan penyambutan mahasiswa baru Program MD FEB UGM Semester Genap 2018/2019 untuk hari kedua. Pada hari kedua ini, acara diawali oleh dengan zumba pagi di halaman Gedung Program MD FEB UGM. Meskipun disambut dengan cuaca yang kurang mendukung karena sempat turun gerimis, para mahasiswa baru tetap semangat dalam menjalani jalannya acara. Acara hari kedua ini disebut dengan Researcher’s Enrichment (REACH) Program yang merupakan serangkaian acara penyambutan mahasiswa baru. REACH Program resmi dibuka dengan penerbangan balon udara yang bertuliskan REACH program.
Serangkaian acara hari kedua ini diselenggarakan juga program scholar day out program dengan tujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus kepada mahasiswa baru. Mahasiswa dipandu untuk dikenalkan beberapa tempat dan fasilitas yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Setelah acara di luar ruangan, mahasiswa baru diarahkan untuk kembali ke Gedung Program MD FEB UGM dan menerima beberapa materi tambahan.
Materi pertama ialah Filosofi Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Riset yang diberikan oleh Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D. Materi ini membahas tentang peran Student Center Learning (SCL) sebagai jawaban atas kritik atas tuntutan pembelajaran. SCL menekankan pada cara meningkatkan kualitas berpikir (qualities of mind), meningkatkan attitude of mind, meningkatkan kualitas personal (qualities of person), dan meningkatkan kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep dan pengetahuan-pengetahuan di situasi spesifik. Pada kesempatan ini, Prof. Jogiyanto juga menjelaskan beberapa metoda pembelajaran, dan saat ini Program MD FEB UGM sedang menerapkan Research-based Learning (RBL). Metoda ini menekankan pada kemampuan memahami teori dan empirical based. Melalui penjelasan ini, mahasiswa baru diharapkan memahami desain pembelajaran yang diterapkan di Program MD FEB UGM.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Prof. Catur Sugiyanto, M.A., Ph.D. dengan tema “Academic Support Tools.” Prof. Catur menjelaskan beberapa fasilitas (academic tools hardware dan software) yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Beberapa fasilitas tersebut diantarany ruang kelas, ruang belajar, student lounge, faculty lounge, auditorium BRI, ruang ibadah, dan beberapa fasilitas ruangan lainnya. Selain itu, Prof. Catur juga memberikan penjelasan bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan software-software penelitian yang disediakan oleh Program MD FEB UGM. Mahasiswa juga diarahkan untuk segera memiliki akses akun email UGM sehingga mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan WiFi yang ada di kampus.
Menjelang siang hari, acara berlanjut dengan materi mitigasi bencana dengan pemateri I Made Susmayadi, M.Sc. dari Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada. I Made memberikan penjelasan terkait kondisi geografis Yogyakarta yang perlu dipahami oleh mahasiswa. Melalui pemahaman kondisi geografis, diharapkan mahasiswa dapat mengenali tempat mukimnya saat ini apakah masuk dalam kategori tempat yang berbahaya atau tidak. I Made juga memberikan beberapa penjelasan mengenai jenis-jenis bencana dan berlanjut pada bagaimana menghadapi bencana.
Setelah istirahat siang, mahasiswa baru diberikan beberapa materi tambahan sebagai pembekalan soft skills mahasiswa. Materi pertama diisi oleh Rr. Tur Nastiti., Ph.D. dengan materi Communication Skill. Pada kegiatan ini, Rr. Tur Nastiti memberikan penjelasan alasan kenapa seseorang sulit untuk berkomunikasi diantaranya: 1) belum terbiasa berpikir struktur; 2) belum terbiasa memperhatikan lingkungan; 3) belum terbiasa memperhatikan audience; dan 4) belum terbiasa memperhatikan konteks. Selain itu, komunikasi juga sulit apabila tidak mampu menahan emosi dan egois, dan tidak menguasai materi. Selanjutnya, Rr. Tur Nastiti memberikan solusi dan kiat-kiat untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
Sesi terakhir adalah materi tentang Writing Skills dan Anti-Plagiarism yang disajikan oleh Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand. Merc., Ph.D. Pada awal materi, oleh Nurul Indarti menjelaskan bahwa Communication and Writing Skills merupakan hal yang penting sampai akhir perkuliahan nanti. Writing Skills sendiri merupakan salah satu komunikasi dalam bentuk tulisan. Nurul Indarti menjelaskan beberapa ciri tulisan baik yaitu kalimat efektif, mengikuti kaidah EYD (grammar), dan terstruktur. Selanjutnya, pada materi ini mahasiswa banyak disarankan untuk lebih banyak membaca dan membiasakan membaca bacaan bahasa Inggris. Mahasiswa juga harus mulai belajar menulis secara baik. Nurul Indarti juga menjelaskan beberapa bentuk plagiarism dan isu-isu plagiarism yang ada di tulisan. Kemudian, acara pengarahan akademik dan REACH Program Semester Genap T.A. 2018/2019 ditutup oleh FORKOMSI. (TLU)