Salah satu mahasiswa semester empat (4) Magister Sains Akuntansi, Program Magister dan Doktor (MD), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Sariyatul Ilyana meraih juara pertama sebagai Instruktur Kursus Teknisi Akuntansi, dalam ajang tahunan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertajuk “Apresiasi Guru Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Ke-13”. Ilyana, panggilan akrabnya, mewakili Provinsi DI. Yogyakarta untuk berkompetisi pada kategori lomba instruktur Kursus Teknisi Akuntansi dari sejumlah 22 kategori ragam apresiasi yang dihadiri oleh 445 delegasi terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia.
Anak kedua dari empat bersaudara tersebut sebelumnya bekerja di Magistra Utama Yogyakarta sebagai instruktur akuntansi sejak 2017. Magistra Utama Yogyakarta merupakan sebuah lembaga nonformal berupa program pendidikan keahlian selama satu tahun, yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang lebih siap dan cepat kerja. Pengalaman mengajar selama di Magistra utama mendorongnya melakukan inovasi dalam transfer knowledge kepada para peserta didik yang didominasi generasi milenial. Metode pembelajaran “Go Go Case” berbasis aplikasi Akuntansi Dagang bertujuan untuk mendorong peserta didik memiliki etos kerja tinggi.
Dedikasi tinggi pada lembaga tempatnya mengabdi yang kemudian mengahntarkannya pada ajang bergengsi tingkat nasional tersebut. Sebelumnya, proses seleksi yang terbilang ketat harus diikuti Ilyana dimulai dari penyisihan tingkat kota, kemudian tingkat provinsi dan pada puncaknya adalah kompetisi tingkat nasional di kota Pangkal Pinang pada 23-28 Juni 2019. Kategori instruktur Kursus Teknisi Akuntansi diperebutkan 17 delegasi dan peserta hanya diberikan waktu masing-masing sebanyak 30 menit mengikuti empat tahap seleksi. Salah satu tahap seleksi mewajibkan peserta untuk microteaching, yaitu presentasi karya metode pembelajaran, dan Ilyana menggunakan “Go Go Case” untuk menaklukkan dewan juri. “Pada awalnya saya minder karena lihat profil juri yang begitu expert dibidangnya, selain itu peserta lainnya didominasi oleh dosen berbagai universitas. Hanya saya saja yang masih mahasiswa, namun berkat doa juga dukungan orangtua saya bisa mencapai penghargaan tersebut” kata Ilyana. Beberapa hadiah yang didapatkan Ilyana berupa piala, uang tunai dan short course ke Eropa selama tiga bulan. Ilyana berhasil tidak hanya secara materil namun mampu membanggakan program MD FEB UGM dimana ia banyak menimba ilmu yang kemudian dengan cara kreatif dan inovatif memberi manfaat ke lebih banyak orang. Selamat. –RP