Yogyakarta – Jumat, 27 September 2019, Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM memperingati Dies Natalis Program MD FEB UGM yang ke-39. Salah satu kegiatan peringatan Dies Natalis ini adalah Seminar “KAJIAN RISET TERKINI.” Acara seminar ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Jogiyanto Hartono, Ph.D., Prof. Catur Sugiyanto, Ph.D., dan Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand.Merc., Ph.D. serta dimoderatori oleh Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. Acara ini dibuka oleh Kusdhianto Setiawan, Sivilokonom, Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia FEB UGM.
Prof. Jogiyanto Hartono, Ph.D. pada kesempatan kali ini membawakan topik Kajian Riset Akuntansi Pasar Modal. Beliau memaparkan bagaimana perkembangan riset MBAR yang terjadi setiap satu dekade dimulai dari tahun 1970 sampai sekarang. Dalam pemaparannya, beliau juga menjelaskan bahwa arah penelitian akuntansi saat ini sudah mulai ke arah multidisiplin dengan perkembangan pada riset keprilakuan. Selain itu, isu-isu kontekstual juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan riset. Prof. Jogi juga menyebutkan beberapa topik yang menarik yang saat ini mulai diminati oleh peneliti-peneliti bidang akuntansi.
Pembicara kedua, Prof. Catur Sugiyanto, Ph.D. membahas mengenai Kajian Riset Pembangunan Manusia Indonesia. Pada pembahasan kali ini, beliau memberikan ilustrasi gambar dari film animasi berjudul “The Croods.” Melalui gambar ini, beliau menceritakan bagaimana manusia yang subsisten, menerima ide baru, berani keluar dari zona nyaman, dan berhasil. Konsep pembagunan manusia awalnya terkait dengan primary goods dan kemudian mengarah pada kualitas hidup. Konsep ini telah dikaji oleh peneliti-peneliti dari tahun 1972 sampai tahun 2005. Pembangunan manusia diukur dengan yang disebut indeks pembangunan manusia (IPM). IPM mengukur tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living).
Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand.Merc., Ph.D. selaku pemateri ketiga membawakan topik Kajian Riset Kewirausahaan di Negara Berkembang. Beliau menjelaskan tentang salah satu kajian yang ada dalam buku tersebut yaitu tentang ethnic entrepreneurship. Dalam kajian tersebut, beliau menggunakan bibliometric analysis yang diakui lebih robust untuk digunakan dalam kajian literatur. Temuan yang didapatkan dalam kajian tersebut, diantaranya definisi ethnic entrepreneurship, teori atau perspektif yang digunakan, metode penelitian, dan konteks penelitiannya. Ethnic entrepreneurship biasanya mengkaji pengusaha-pengusaha imigran atau yang menjalankan bisnis di luar dari daerah asalnya. Dominasi konteks yang diteliti banyak dilakukan dengan meneliti etnik Cina yang ada di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa.
Setelah pemaparan dari ketiga pemateri, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya-jawab. Banyak peserta yang antusias dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait topik-topik yang dibahas, diantaranya tentang bagaimana penentuan IPM yang sesuai dengan kondisi sebenarnya, peluang penelitian ethnic entrepreneurship, dan peluang riset pasar modal. Acara seminar ini ditutup dengan foto bersama. (TLU)