Yogyakarta, Jumat 14 Februari 2020. Program Magister Sains dan Doktor (MD) bekerjasama dengan Pusat Kajian Kewirausahaan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar yang bertajuk “Riset Kewirausahaan dan Bisnis Keluarga”. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Program MD FEB UGM, Dosen dari berbagai universitas, dan juga praktisi yang memiliki usaha bisnis keluarga. Lebih jauh, hadir pula Sekretaris Departemen Manajemen FEB UGM, Dr. Reni Rosai, MBA., dan Ketua Pusat Kajian Kewirausahaan, Boyke R. Purnomo, M.M., CFP., Ph.D. Dalam sambutannya, Boyke R. Purnomo, M.M., CFP., Ph.D. menyampaikan tujuan Pusat Kajian Kewirausahaan untuk menjadi pusat keunggulan dalam riset dibidang kewirausahaan (center of excellence on entrepreneurship research).
Sesi berbagi ini diisi oleh pemaparan tiga topik arah dan riset terkini dibidang kewirausahaan dan bisnis keluarga oleh empat narasumber. Pada sesi pertama, Nurul Indarti, Sivilonokom, Cand.Merc., Ph.D., Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen FEB UGM berkolaborasi dengan mahasiswa Magister Sains Manajemen, Hardo Firmana G. G. Manik, S.E., membahas topik “Ethnic entrepreneurship: literature and empirical studies”. Mengangkat isu solidaritas etnik antara perantau suku Jawa dan Minang dalam mempengaruhi kinerja bisnis keluarga, Hardo-dalam tesisnya menemukan bahwa tingkat ukuran dan umur bisnis keluarga berpengaruh positif terhadap ikatan paguyuban etnik. Penelitian ini memberikan kontribusi pada Contextual element dan Ethnic Entrepreneurship masih sangat jarang dilakukan dalam konteks etnis Indonesia.
Selanjutnya, Sub-topik “Bootstrap financing in creative business: evidence from emerging market” pada sesi kedua dibawakan oleh Boyke R. Purnomo, M.M., CFP., Ph.D. Strategi yang dikenal dengan Bootstrap financing bagi para pelaku bisnis ketika menghadapi kesulitan dalam pendanaan, diantaranya yang paling sering dilakukan pelaku adalah Relationship-oriented bootstrapper melalui kolaborasi penggunaan sumberdaya (penggunaan fasilitas kantor, peralatan produksi secara bersama-sama).
Lebih jauh pada sesi terakhir, Rocky Adiguna, S.E., M.Sc., Ph.D., memaparkan penelitian kualitatif untuk merumuskan teori Tradisi dengan tema “Tradition in family business: a multi-level theorization”. Dosen Departemen Manajemen FEB UGM ini berupaya merumuskan posisi dualitas tradisi dalam mempengaruhi keberlanjutan bisnis keluarga. Bisnis keluarga merupakan tradisi yang sebenarnya bukan lawan dari perubahan, akan tetapi tradisi, yang dapat menjadi terminologi dari inovasi, memerlukan perubahan agar bisnis dapat berkeseinambungan. (MIA-RP)