Yogyakarta – Jumat, 05 Desember 2019. Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program bertajuk “Forum Berbagi tentang Manajemen Kesehatan Mental” yang dihadiri oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Magister Sains (FORKOMSI) dan Ikatan Mahasiswa dan Alumni Program Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (IMADEBGAMA. Acara yang dimoderatori oleh Manajer Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Rr. Tur Nastiti, S.E., M.Si., Ph.D., ini diadakan untuk merespon fenomena resiko stres yang kerap dihadapi mahasiswa selama proses perkuliahannya. Hadir sebagai pembicara, Adelia Khrisna Putri, S.Psi., M.Sc., Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Berdurasi 2 jam, Adelia menjelaskan bahwa menurut laporan WHO tahun 2014, angka bunuh diri telah menjadi penyebab kematian tertinggi kedua bagi orang berusia 15-29 tahun di seluruh dunia. Dalam konteks Indonesia, prevalensi seumur hidup melukai diri sendiri di kalangan mahasiswa Indonesia telah tercatat sebesar 38% pada tahun 2012, dengan 21% dari siswa tersebut juga telah mencoba bunuh diri. Hal tersebut akrab ditelinga sebagai masalah psikologis yang lazim terjadi seperti gangguan kecemasan, burnout, depresi, bipolar, gangguan psikotik, dan lainnya.
Lebih jauh, dosen yang menyelesaikan studi magister di Clinical Mental Health Sciences, University College London,United Kingdom ini menambahkan tantangan besar yang dihadapi saat ini adalah ketidaksadaran akan berbagai resiko kesehatan mental. Disamping itu pemahaman masyarakat melakukan pendekatan pada seseorang yang sedang menghadapi problem kesehatan mental kerap judgemental dan tidak mampu mendengarkan dengan penuh perhatian. “Terkadang yang diperlukan seseorang bukan nasihat, hanya didengarkan (active listener). Sesungguhnya, mahasiswa yang memiliki problem terkait tesis maupun skripsi bisa jadi memiliki akar masalah yang sebenarnya menjadi sebab mengapa tesis/skripsinya mandeg” imbuh Adelia.
Oleh karena itu, Adelia menghimbau kepada peserta untuk lebih sadar akan problem kesehatan mental dan apabila menemui gejala atau indikasi dapat segera mencari pertolongan pada professional yang sebenarnya terdapat diberbagai puskesmas. “Membuat segala sesuatu sebagai prioritas kadang yang menyebabkan seseorang mengalami depresi. Membuat skala prioritas seperti Eisenhower Box dapat membantu mencegah stress. Selain itu konsisten membuat jurnal harian dan melepaskan diri dari kebiasan menggunakan mobile phone sebelum dan setelah tidur dapat membantu”. (Shine)