Yogyakarta – Jumat, 10 Juli 2020. Program Magister Sains dan Doktor, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (MD FEB UGM) kedua kalinya mengadakan ujian terbuka secara daring bagi promovendus Andriyani, SE., M.M. Sidang yang diketuai oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Kusdhianto Setiawan, Sivilekonom., Ph.D., ini dihadiri Promotor dan Ko-promotor: T. Hani Handoko, M.B.A., Ph.D., Ely Susanto, M.B.A, Ph.D., dan Sari Sitalaksmi, M.Mgt., Ph.D. Lebih jauh, tim panilai dan penguji terdiri dari Dr. Reni Rosari, M.B.A., Rr Tur Nastiti, M.Si., Ph.D., Dr. Wisnu Prajogo, MBA., Nurul Indarti, Sivilekonom, Cand Merc., Ph.D., dan Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D.
Ujian terbuka dibuka oleh ketua sidang untuk kemudian tim promotor, tim penilai, dan tim penguji memberikan pertanyaan-pertanyaan selama rentang satu jam. Dengan disertasi berjudul “Spiritualitas di tempat Kerja dan Kepemimpinan Etis: Suatu Model Mediasi Moderasian Etika Personal dan Tekanan untuk Mencapai Hasil”, Andriyani, SE., M.M. ini menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan sangat meyakinkan sehingga berhasil lulus dengan predikat “sangat memuaskan”.
Sebagai informasi, disertasi Dr. Andriyani, SE., M.M., bertujuan untuk menggali hubungan spiritual di tempat kerja sebagai anteseden kepemimpinan etis, menganalisis pengaruh pemediasian etika personal terhadap pengaruh spiritualitas di tempat kerja terhadap kepemimpinan etis, dan menganalisis pengaruh pemoderasian tekanan. Menggunakan sampel sejumlah 143 paket terdiri dari 143 pemimpin dan 745 anggota 15 organisasi dari berbagai wilayah Indonesia, hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas di tempat kerja berpengaruh positif signifikan pada kepemimpinan etis. Etika personal tidak mampu menjelaskan pemediasian mekanisme spiritualitas di tempat kerja pada kepemimpinan etis. Tekanan untuk mencapai hasil menunjukkan perannya dalam memoderasi pengaruh tidak langsung spiritualitas di tempat kerja pada kepemimpinan etis melalui etika personal. Pada tekanan untuk mencapai hasil tinggi ditemukan melemahnya pengaruh tidak langsung antara spiritualitas di tempat kerja pada kepemimpinan etis, begitu pula sebaliknya. Etika personal yang tidak muncul pada efek mediasi justru teraktivasi saat tekanan untuk mencapai hasil tinggi terjadi. Namun demikian, Dr. Andriyani, M.M. menyarankan peneliti selanjutnya untuk menggunakan pengukuran konfirmasi dan self-report sebagai langkah dalam mengurangi social desirability bias.
Dr. Andriyani, M.M., resmi menyandang gelar doktor ke-4853 yang lulus ujian di UGM dan ke-288 yang lulus di FEB UGM. Pada penutupan sidang, T. Hani Handoko, M.B.A., Ph.D. menyampaikan selamat dan berpesan untuk meningkatkan produktivitas dalam karir akademik dan selalu menjaga etika dan nama baik tempat berkarya dan UGM sebagai almamater. (RP)