Yogyakarta – 5 November 2021
Pada bulan November, Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM kembali menyelenggarakan kegiatan webinar dengan topik menarik yang masih berkaitan dengan sesi webinar sebelumnya. Webinar tersebut telah berhasil diselenggarakan secara online melalui Zoom meeting pada tanggal 5 November 2021. Topik yang pertama dibahas adalah “Big Data’s Role in Broadening Financial Inclusion in Developing Countries” dan dilanjutkan dengan pembahasan topik kedua yaitu “The Role of Artificial Intelligence in Promoting Financial Inclusion in Developing Countries.”
Semua topik tersebut dibahas tuntas oleh pembicara yang sangat luar biasa yaitu Prof. Nir Kshetri, dosen di Bryan School of Business and Economics, The University of North Carolina-Greensboro, dan dimoderatori oleh Bapak Eddy Junarsin, MBA., Ph.D., CFP., dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Sebanyak 121 peserta yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, alumni, dan umum, berkesempatan menghadiri webinar ini.
Peran big data sebagai solusi transparansi dan keefektifan transaksi memang sangat besar dan banyak dibutuhkan di negara berkembang. Prof. Nir menyebutkan bahwa terdapat penghalang yang menyebabkan masih minimnya inklusi keuangan di negara berkembang. Penghalang utamanya adalah mahalnya transaction costs yang terdiri dari costs of measuring dan costs of enforcement. Inklusi keuangan tersebut dapat ditingkatkan melalui peran big data yang dapat mereduksi transactions costs dan mengefektifkan akses layanan keuangan secara aman.
Perlu diketahui pula bahwa potensi pemakaian layanan jasa keuangan di negara berkembang sangatlah besar, termasuk dalam hal pinjaman. Akan tetapi, kemampuan pemberian layanan dan teknologi yang digunakan bank belum memadai, sehingga menimbulkan persoalan dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Adanya information opacity, adverse selection, dan moral hazard juga menambah persoalan. Artificial intelligence (AI) yang mampu menggabugkan big data dengan cepat, akurat, dan dapat bekerja seperti manusia, dapat memfasilitasi promosi inklusi keuangan di negara berkembang. (Y)