Yogyakarta, 8 Maret 2023
Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM telah berhasil menyelenggarakan acara pelatihan yaitu Writing Skills for Publication pada tanggal 8 Maret 2023. Acara tersebut dilaksanakan secara luring di Ruang Satya Jaya Lt.2 Gedung MD FEB UGM dan menghadirkan Ibu Widya Paramita, M.Sc., Ph.D., sebagai pemateri. Acara rutin yang termasuk dalam rangkaian Reach Program untuk pembekalan mahasiswa ini wajib untuk mahasiswa Program Magister Sains Angkatan 2021/2 Acara tersebut berlangsung pada pukul 08.00-10.00 WIB.
Pada kesempatan ini, Bu Mita memaparkan mengenai tahapan menulis artikel ilmiah yang terdiri dari empat tahap yaitu merumuskan ide riset (observasi fenomena dan tinjauan literatur), menentukan metode, menganalisis data, dan proses menulis. Dalam menulis artikel ilmiah, diperlukan tinjauan literatur yang relevan dengan kondisi saat ini, sehingga referensinya cukup menggunakan penelitian terdahulu yang diterbitkan maksimal lima tahun terakhir. Berikutnya, peneliti perlu menganalisis literatur tersebut dengan membuat daftar variabel yang digunakan dan disertai modifikasi variabelnya. Berikutnya, peneliti memikirkan keterkaitan antara beberapa variabel dari studi yang berbeda dan memeriksa setting atau case penelitian. Hal ini penting guna mengelaborasi fenomena yang relevan dan penting untuk diteliti, memahami masalah/fenomena yang diangkat, dan mempertimbangkan dampak substansial dari masalah/fenomena yang diteliti. Poin ini penting untuk menghindari kesalahan yang sering terjadi yaitu memilih fenomena lokal, namun tidak disertai argumen kuat dan kontribusi globalnya masih kurang.
Sebagai panduan menulis artikel yang berkualitas, Bu Mita membagikan tips menarik yang sangat memudahkan. Pertama, berusaha memilih topik yang disukai dan nikmatilah proses menulis. Kedua, membuat outline sebagai panduan meneliti suatu fenomena agar tidak ada satu hal yang terlewatkan. Ketiga, menemukan kesenjangan penelitian dan fokuslah mencari poin yang dapat menjawab kesenjangan tersebut. Keempat, menentukan sampel penelitian, jumlah sampel, kriteria sampel, dan alasan mengapa memilih kriteria tersebut sebagai dasar pemilihan sampel. Kelima, mengatasi bias penelitian yang dimungkinkan terjadi.
Setelah proses menulis selesai, banyak hal yang harus dilalui untuk bisa berhasil mempublikasikan tulisan ilmiah, terlebih di jurnal internasional bereputasi. Akan tetapi, hal tersebut merupakan tantangan. Dalam sesi materi, Bu Mita mengungkapkan bahwa jangan pernah takut atas penolakan saat mengirimkan artikel ke jurnal. Komentar yang diberikan oleh reviewer justru menjadi bekal untuk memperbaiki tulisan dan menempa mental seorang peneliti. Teruslah menulis dan tetaplah menulis karena konsistensi itu perlu. (Y)