Program Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM bekerja sama dengan Kelurahan LPDP UGM sukses menyelenggarakan acara International Seminar and Publication Forum 2025 pada Kamis, 24 Juli 2025. Seminar ini mengangkat tema “Navigating Global Research Impact: From Local Relevance to Scopus Q1 Publications”, yang menggarisbawahi pentingnya menjembatani relevansi riset lokal dengan standar publikasi akademik bertaraf internasional.

Acara ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Hiram Ting, akademisi terkemuka asal Malaysia yang masuk dalam top 2% ilmuwan dunia di bidang business, management, and marketing versi Stanford University dan Elsevier tahun 2024. Beliau juga dikenal sebagai Editor-in-Chief dari dua jurnal terindeks Scopus Q1 (Young Consumers dan Journal of Applied Structural Equation Modeling), sekaligus menjabat sebagai President Director dari Responsible Borneo (REBORN).

Dalam pemaparannya, Prof. Hiram Ting membagikan wawasan mendalam mengenai strategi menembus jurnal bereputasi tinggi, khususnya jurnal terindeks Scopus Q1. Ia menekankan pentingnya memahami arah dan cakupan jurnal, mengikuti tren riset terkini, serta membangun narasi ilmiah yang kuat dan relevan sebagai faktor kunci untuk meningkatkan peluang publikasi. Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep authorial positioning, yaitu bagaimana penulis menempatkan diri dan karyanya dalam diskursus akademik global, bukan sekadar sebagai pelengkap, tetapi sebagai penyumbang perspektif yang bermakna. Ia juga menyoroti peran penting networking dan kolaborasi riset lintas negara dalam memperluas dampak penelitian, meningkatkan kredibilitas karya ilmiah, serta membuka peluang kolaborasi akademik yang lebih luas.

Tak hanya membahas strategi, Prof. Hiram juga mengangkat tantangan yang sering dihadapi oleh peneliti dari negara berkembang, seperti keterbatasan akses terhadap jurnal dan referensi terkini, minimnya pendampingan penulisan ilmiah, serta kendala bahasa akademik. Menanggapi hal tersebut, ia memberikan berbagai kiat praktis seperti bergabung dalam komunitas riset, aktif mengikuti forum publikasi, serta membiasakan diri dengan gaya penulisan sesuai standar jurnal internasional. Paparan ini merefleksikan pengalaman panjang beliau sebagai editor jurnal ilmiah sekaligus pelaku aktif dalam jejaring riset global, yang menjadi bekal berharga bagi peserta dalam menghadapi dinamika dunia publikasi akademik internasional.

Acara yang dimoderatori oleh Riana Ekawati ini berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.30 WIB, dalam dua format, yakni secara luring di Auditorium BRI FEB UGM dan daring melalui platform Zoom. Diskusi berlangsung interaktif dan antusiasme peserta tampak tinggi, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, hingga peneliti muda. Forum ini menjadi ruang refleksi sekaligus motivasi bagi sivitas akademika dalam memperluas dampak riset, memperkuat koneksi global, serta meningkatkan kualitas publikasi ilmiah. FEB UGM melalui Program Magister Sains dan Doktor (MD) terus berkomitmen untuk menghadirkan kegiatan akademik yang membuka cakrawala global dan mendorong kontribusi riset yang bermakna.

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM kembali menggelar acara pelepasan wisudawan dalam suasana penuh haru dan semangat pada Rabu, 23 Juli 2025, bertempat di Auditorium BRI Lt. 3, Gedung MD FEB UGM. Acara ini menjadi momen istimewa untuk merayakan kelulusan 14 lulusan dari Program Magister Sains, yang telah menyelesaikan perjalanan akademiknya dengan dedikasi dan komitmen tinggi.

Rangkaian acara dimulai tepat pukul 12.30 WIB dengan laporan wisuda dari Ketua Program Studi Magister Sains Akuntansi, Bapak Fu’ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA. Dalam laporannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas capaian para lulusan serta mengapresiasi semangat belajar, ketekunan, dan daya juang yang telah ditunjukkan selama masa studi. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., yang hadir mewakili Dekanat FEB UGM. Beliau turut memberikan ucapan selamat serta pesan inspiratif kepada para lulusan agar terus membawa nama baik almamater di dunia akademik maupun profesional.

Kebahagiaan semakin terasa ketika penghargaan diberikan kepada Muhamad Satya Ragil Kencono sebagai wisudawan berprestasi dari Program Magister Sains Manajemen. Dengan raihan IPK 3,97 dan predikat cumlaude, Gili menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh dosen, pengelola, serta tenaga kependidikan atas bimbingan dan dukungan yang diberikan sepanjang perjalanannya di MD FEB UGM. Selain itu, ia juga menyampaikan pesan penuh semangat kepada rekan-rekan wisudawan untuk senantiasa beresensi sebagai seorang pembelajar—yang tak hanya mengejar gelar, tetapi juga terus haus akan pengetahuan, terbuka pada perubahan, dan tulus dalam memberi dampak positif bagi masyarakat. Baginya, menjadi pembelajar sejati adalah proses yang tidak selesai di ruang kelas, namun berlanjut dalam setiap langkah kehidupan.

Sebagai penutup rangkaian acara, para lulusan menerima transkrip nilai secara langsung dari ketua program studi masing-masing. Momen ini dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang sarat makna, di mana seluruh lulusan berfoto dengan pimpinan dan pengelola program sebagai bentuk apresiasi dan kenangan atas perjuangan yang telah dilalui. Suasana hangat, syahdu, dan penuh kebanggaan menyelimuti seluruh acara, menjadi pengingat bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah pengabdian yang lebih luas.

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM menggelar kuliah umum dengan tema kembali menggelar kuliah tamu (guest lecture) bertajuk “From Challenges to Opportunities: Agentic Artificial Intelligence for Low-Resources Languages”. Kuliah ini menghadirkan narasumber utama Prof. Nir Kshetri, akademisi dari University of North Carolina, Greensboro, USA, yang dikenal luas atas karya-karyanya di bidang teknologi, kebijakan digital, dan transformasi ekonomi berbasis inovasi. Kuliah ini digelar di Ruang Satyajaya, lantai 2 Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM pukul 09.00 – 11.00.

Dalam paparannya, Prof. Nir Kshetri menyoroti tantangan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk bahasa-bahasa yang tergolong low-resources, yaitu bahasa-bahasa yang masih memiliki keterbatasan dalam hal data digital, dokumentasi, dan dukungan teknologi. AI saat ini berkembang pesat untuk bahasa-bahasa global seperti Inggris, Mandarin, dan Spanyol, namun belum banyak solusi yang mendalam untuk bahasa lokal atau minoritas, termasuk banyak bahasa daerah di Indonesia.

Dengan pendekatan agentic AI—yakni kecerdasan buatan yang dapat mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan konteks tertentu—Prof. Kshetri menyampaikan potensi luar biasa yang dapat dimanfaatkan oleh penutur bahasa-bahasa lokal. Teknologi ini, jika diarahkan dengan tepat, dapat mendukung pelestarian budaya, pengembangan sistem pendidikan berbasis bahasa ibu, serta membuka akses informasi dan layanan publik berbasis teknologi digital bagi komunitas yang selama ini terpinggirkan secara teknologi.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara, lembaga akademik, dan industri teknologi dalam menciptakan model-model AI yang inklusif dan tidak bias. Menurutnya, masa depan AI bukan hanya tentang teknologi yang lebih canggih, tetapi juga lebih adil, inklusif, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat global.

Kuliah tamu ini memperkuat komitmen FEB UGM untuk menyajikan pembelajaran yang kontekstual dan global. Diskusi berjalan dinamis dan memperluas cakrawala berpikir tentang hubungan antara AI, kebijakan linguistik, dan pembangunan sosial. Para peserta menyampaikan antusiasme tinggi dan menyambut positif wacana lintas disiplin yang disampaikan, karena memberikan wawasan aplikatif yang berdampak langsung terhadap tantangan lokal dan pembangunan berkelanjutan.

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM menggelar kuliah umum dengan tema kembali menggelar kuliah tamu (guest lecture) dengan tema “Statistics Applied on Health Economics”, menghadirkan Dr. Maria Garcia Reyes, Senior Lecturer in Economics dari University of York, Inggris. Kuliah ini dilaksanakan secara luring di Ruang Bakrie, Lantai 2 Gedung MD FEB UGM, dan terbuka untuk sivitas akademika maupun publik yang tertarik pada kajian ekonomi kesehatan.

Dalam sesi yang berlangsung selama dua jam, Dr. Garcia Reyes mengangkat dua subtopik utama: Introduction to Health Economics dan The Effect of Income on Health Expenditures. Kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman mendasar tentang bagaimana pendekatan ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis masalah-masalah kesehatan, serta bagaimana statistik menjadi alat penting dalam proses pengambilan kebijakan berbasis data.

Dr. Garcia Reyes menjelaskan bahwa ekonomi kesehatan adalah bidang yang mempelajari bagaimana sumber daya dialokasikan untuk pelayanan kesehatan, serta bagaimana faktor-faktor ekonomi, seperti pendapatan, memengaruhi keputusan individu dan rumah tangga dalam membelanjakan biaya kesehatan. Ia menekankan pentingnya analisis data dan metode statistik untuk mengukur keterkaitan antara tingkat pendapatan dan pengeluaran kesehatan masyarakat.

Melalui data panel dan metode kuantitatif, para peneliti dapat menilai apakah peningkatan pendapatan benar-benar meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, atau justru memperlebar ketimpangan. Kuliah ini juga menyoroti pentingnya kebijakan yang inklusif dan berbasis bukti dalam memastikan efisiensi dan keadilan dalam sistem kesehatan.

Kuliah tamu ini memperkuat komitmen FEB UGM untuk menyajikan pembelajaran yang kontekstual dan global. Para peserta menyampaikan antusiasme tinggi dan menyambut positif wacana lintas disiplin yang disampaikan, karena memberikan wawasan aplikatif tentang bagaimana ekonomi dapat berkontribusi terhadap isu-isu kesehatan publik di Indonesia dan dunia.

Selasa hingga kamis, 22-25 April 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Artificial Intelligence in Management” dengan menghadirkan Dr. Harald Puhr, M.Sc., M.I.M., Assistant Professor dari University of Innsbruck, Austria, sebagai pembicara utama.

Kuliah tamu berlangsung secara luring selama tiga hari di Ruang Bakrie, lantai 2 Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM. Setiap harinya, sesi dibagi menjadi dua waktu, yakni pukul 09.00–11.30 untuk sesi pagi dan pukul 13.00–15.30 untuk sesi siang.

Sesi perkuliahan diawali dengan kuis interaktif untuk mengukur pemahaman awal audiens mengenai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai latar belakang akademik dan profesional Dr. Puhr.

Dalam penyampaiannya, Dr. Puhr menjelaskan secara menyeluruh konsep dasar Artificial Intelligence serta potensi penerapannya dalam konteks manajemen. AI dipaparkan sebagai cabang ilmu komputer yang bertujuan mengembangkan sistem cerdas yang mampu melaksanakan tugas-tugas layaknya manusia. Salah satu cabangnya, Machine Learning, fokus pada pengembangan algoritma yang dapat belajar dari data.

Sesi pada hari kedua lebih menitikberatkan pada penggunaan AI, terutama mengenai bias data. Dr. Puhr menekankan bahwa output dari teknologi generatif seperti AI sangat bergantung pada basis data yang digunakan, sehingga memiliki potensi menghasilkan bias tertentu.

Pada hari terakhir, mahasiswa berfokus memperdalam pemahaman dengan praktik langsung hal-hal yang telah dipelajari. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terkait pemanfaatan AI dalam dunia manajemen. Sepanjang sesi berlangsung, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terlihat dari partisipasi aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab. Kegiatan perkuliahan ditutup dengan sesi foto bersama.

Sabtu, 26 April 2025, Program Magister Sains dan Doktor (MD) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali mengadakan kegiatan studi lapangan dengan mengunjungi Kirana Agro Wisata, sebuah destinasi agrowisata inovatif yang terletak di kawasan Borobudur, Magelang. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Magister Sains, mahasiswa Program Doktor, tenaga kependidikan, serta pengelola Program Studi MD FEB UGM, termasuk di antaranya Dr. Sahid Susilo Nugroho, M.Sc.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan peserta tentang pengelolaan agribisnis modern, sekaligus memperkuat integrasi antara teori akademik yang didapat di bangku kuliah dengan praktik nyata di lapangan.

Agenda kunjungan diawali dengan sesi pemaparan materi oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, yang juga merupakan pendiri Kirana Agro Wisata. Dalam sesi tersebut, Prof. Wihana membagikan pengalaman inspiratifnya dalam membangun dan mengembangkan bisnis perkebunan, serta memberikan pemahaman tentang konsep ekonomi demokrasi, keberlanjutan, dan ekonomi sirkuler. Sesi ini berlangsung interaktif dengan antusiasme peserta yang tinggi. Banyak peserta aktif mengajukan pertanyaan dan menyampaikan ide-ide kritis, yang disambut dengan hangat oleh Prof. Wihana. Sebagai apresiasi, setiap peserta yang berpartisipasi dalam diskusi mendapatkan hadiah berupa buku karya beliau.

Melalui sesi ini, para peserta memperoleh wawasan mendalam mengenai pentingnya strategi adaptif dan praktik berkelanjutan dalam sektor agribisnis, membekali mereka dengan perspektif yang lebih luas untuk diterapkan di masa depan.

Setelah sesi diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan tur keliling area perkebunan durian yang menjadi salah satu unggulan Kirana Agro Wisata. Peserta diajak melihat langsung berbagai jenis tanaman durian yang dikembangkan, sembari mendengarkan penjelasan mendetail mengenai karakteristik setiap jenis tanaman, serta informasi tentang waktu tanam dan jadwal panen. Pengalaman lapangan ini memberikan nilai tambah tersendiri, karena peserta tidak hanya memahami teori agribisnis, tetapi juga menyaksikan implementasinya secara nyata.

Kebersamaan semakin terasa ketika seluruh peserta menikmati kelapa muda segar bersama dan menyantap makan siang di tengah suasana asri dan sejuk kawasan Borobudur. Suasana santai penuh keakraban terlihat saat peserta bercengkerama, berfoto, atau sekadar menikmati udara segar di taman terbuka.

Sebagai penutup, seluruh peserta dan pengelola program studi mengabadikan momen berharga ini dalam sesi foto bersama, menandai berakhirnya sebuah hari penuh pembelajaran, inspirasi, dan kebersamaan.

Melalui kegiatan studi lapangan ini, Program Studi MD FEB UGM terus berkomitmen menghadirkan pengalaman belajar yang holistik bagi para mahasiswa, menghubungkan teori akademik dengan tantangan dan peluang nyata di dunia industri.

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM mengadakan acara tasyakuran wisuda di Auditorium BRI Lt. 3 Gedung MD FEB UGM. Di balik toga dan senyum bahagia para wisudawan Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM, terselip kisah perjuangan yang menyentuh hati. Salah satunya adalah Rizki Oktavianto, wisudawan Program Magister Sains Akuntansi, yang mewakili teman-temannya dalam menyampaikan sambutan wisuda.

Perjalanan Rizki tidak mudah. Ia memulai langkahnya dengan keraguan besar untuk melanjutkan studi. Namun, kata-kata penyemangat dari para siswa yang dia ajar saat menjadi guru SMA menjadi pemantik semangatnya untuk mencoba mendaftar beasiswa LPDP. Dukungan itu tak berhenti di sana. Saat ia hendak memulai kuliah dan kembali diliputi keraguan, doa dan pesan tulus para muridnya menjadi penguat batin yang sangat berarti.

Selama 17 bulan 9 hari menjalani studi, Rizki memegang erat keyakinan bahwa ilmunya adalah titipan Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap proses dijalaninya dengan penuh keikhlasan, ditemani doa sang ibu yang setiap hari menyebut namanya dalam doa dan zikir selepas shalat.

Puncak kebahagiaannya dirasakan ketika ia dinyatakan lulus ujian tesis pada 23 Januari 2025. Sayangnya, takdir berkata lain. Sang ibu yang telah menyiapkan baju dan tas untuk menghadiri prosesi wisuda, berpulang ke hadirat Ilahi pada hari terakhir Ramadhan lalu, menyusul sang ayah yang telah wafat 20 tahun sebelumnya. Meski demikian, Rizki yakin ibunya hadir menyaksikan pencapaian sang anak dari tempat terbaik di sisi-Nya.

Rizki menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada dosen pembimbingnya, Prof. Sony Warsono, Ph.D, yang tidak hanya memberikan bimbingan akademik, tetapi juga pelajaran hidup. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada keluarga, sahabat, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan selama perjuangannya.

Melalui kisah ini, Rizki mengingatkan bahwa gelar akademik bukan hanya soal prestasi, tapi juga tentang syukur, kompetensi, dan kebermanfaatan. Ia mengajak seluruh wisudawan untuk terus merunduk meski semakin berisi, serta senantiasa mengamalkan ilmu yang telah diperoleh untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara.

Sebagaimana ia tutup dalam sambutannya yang penuh semangat:

“Kelapa muda dicemplungi es, semoga kita semua sukses, gaes.”

– 

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM mengadakan acara tasyakuran wisuda di Auditorium BRI Lt. 3 Gedung MD FEB UGM.Acara ini menjadi momen istimewa untuk merayakan kelulusan 38 mahasiswa, yang terdiri atas 33 lulusan Program Magister Sains dan 5 lulusan Program Doktor.

Rangkaian acara dimulai tepat pukul 11.00 WIB, diawali dengan laporan dari Ketua Program Magister Sains Ilmu Ekonomi, Ibu Heni Wahyuni, M.Ec.Dev., Ph.D. Dalam laporannya, beliau mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian para lulusan, serta mengapresiasi dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan selama masa studi. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Dekan FEB UGM, Bapak Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., yang turut mengucapkan selamat kepada para lulusan dan mengajak mereka untuk terus mengharumkan nama almamater di dunia profesional maupun akademik.

Acara ini menjadi semakin berkesan dengan penyerahan penghargaan kepada wisudawan terbaik dan tercepat dari Program Magister Sains, yaitu Rizki Oktavianto dari Program Magister Sains Akuntansi. Dengan raihan IPK 3,97 dan predikat cumlaude, Rizki membawa kebanggaan untuk keluarga, serta seluruh sivitas akademika FEB UGM. Dalam sambutannya, Rizki menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada para dekan, pengelola program, dosen pembimbing, serta seluruh tenaga kependidikan atas ilmu, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan sepanjang perjalanannya di FEB UGM. Ia menekankan bahwa pengalaman akademik yang didapatkan bukan hanya tentang ilmu, melainkan juga tentang nilai-nilai kehidupan yang akan dibawanya ke masa depan.

Sebagai penutup acara, para lulusan menerima transkrip nilai secara langsung dari ketua masing-masing program studi. Suasana hangat dan penuh kebanggaan semakin terasa ketika seluruh lulusan bersama pimpinan dan pengelola program berkumpul untuk sesi foto bersama, mengabadikan momen bahagia tersebut. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan tertib, penuh rasa syukur, dan meninggalkan kesan mendalam di hati setiap peserta yang hadir.

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM mengadakan MD Research Forum bertajuk Strategies for Successfully Completing Master and Doctoral Programs. Acara ini menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu Eko Heru Prasetyo, M.Sc., Ph.D., Asisten Profesor di Institute of Science Tokyo, Jepang, serta Amanda Acintya, M.Sc., Ph.D., Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM. Forum ini dimoderatori oleh Bapak Fu’ad Rakhman, M.Sc., Ph.D., Kaprodi Magister Sains Akuntansi FEB UGM. Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini dilaksanakan pukul 13.30 – 15.30 dan terbuka untuk umum.

Dalam sesi pertama, Dr. Eko Heru Prasetyo membagikan pengalaman akademiknya, termasuk tantangan dan peluang selama studi di luar negeri. Ia menyoroti aspek-aspek seperti jejaring akademik global, tekanan akademik, serta kesulitan finansial yang sering dihadapi mahasiswa pascasarjana. Melalui analisis SWOT, ia memaparkan kekuatan studi lanjut, termasuk akses ke kolaborasi riset internasional dan kebebasan akademik, namun juga menggarisbawahi ancaman seperti krisis keuangan dan kendala bahasa.

Selain itu, ia juga berbagi kisah pribadinya dalam menyelesaikan tesis pada tahun 2016, mengalami masa menganggur selama enam bulan, dan menemukan peluang riset baru melalui fenomena inovasi disruptif di Indonesia, seperti Gojek. Pengalaman ini menjadi refleksi penting bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan riset berbasis realitas industri.

Sementara itu, Dr. Amanda Acintya menekankan pentingnya manajemen waktu, ketahanan mental, dan adaptasi budaya dalam menyelesaikan studi pascasarjana. Ia juga menyoroti berbagai skema pendanaan dan strategi untuk menghadapi tekanan akademik yang tinggi.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi magister dan doktoral dalam menghadapi tantangan akademik serta membangun strategi sukses untuk menyelesaikan studi mereka.

– 

Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM menggelar kuliah umum dengan tema “Decentralized Finance (DeFi): Masa Depan Keuangan Tanpa Bank dan Peluang Investasi di Era Digital” pada Jumat, 28 Februari 2025. Acara ini menghadirkan Bapak Eddy Junarsin, Ph.D., CFP, sebagai pembicara utama, serta Bapak Usman Arief, S.E., M.S.M., yang bertindak sebagai moderator. Kuliah umum ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting pada jam 09.00-11.00 dan terbuka untuk umum.

Dalam kuliah umum yang disampaikan oleh Eddy Junarsin, ia mengupas konsep Decentralized Finance (DeFi), yakni sistem keuangan berbasis blockchain yang memungkinkan transaksi tanpa keterlibatan bank atau institusi keuangan tradisional. DeFi membuka peluang investasi baru tetapi juga menghadapi tantangan seperti regulasi dan keamanan data.

Salah satu inovasi utama dalam blockchain adalah smart contracts, yakni perjanjian digital yang dieksekusi otomatis ketika kondisi yang disepakati terpenuhi, mirip dengan cara kerja vending machine. Penerapannya sudah terlihat dalam berbagai bidang, misalnya dalam asuransi pertanian berbasis Ethereum, di mana klaim asuransi dapat dibayarkan secara otomatis berdasarkan data cuaca yang terverifikasi tanpa perlu intervensi manual.

Lebih lanjut, DeFi juga berperan dalam investasi digital dengan mekanisme seperti staking—menyimpan aset dalam blockchain untuk mendapatkan imbal hasil 1-5%—dan liquidity protocols, yang memungkinkan pengguna meminjamkan aset mereka dengan bunga tertentu. Fenomena lain dalam ekosistem ini adalah memecoins, aset digital yang sering kali viral tetapi tidak selalu memiliki nilai fundamental yang kuat.

Dari sisi keamanan, blockchain menawarkan transparansi dan perlindungan data dengan prinsip desentralisasi—tanpa kontrol dari satu entitas—serta pencatatan transaksi yang terbuka untuk publik. Keamanan sistem ini juga diperkuat dengan cryptographic hashing dan mekanisme konsensus yang mencegah manipulasi data.

Melalui kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami lebih dalam mengenai perkembangan teknologi blockchain serta mengasah sikap kritis dalam menghadapi inovasi di dunia keuangan digital yang terus berkembang pesat.

–